Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Pasien yang Terkena Omicron Lebih Cepat Sembuh dari Delta, Tapi Tetap Harus Isolasi Selama 10 Hari

Seperti yang diketahui kasus Covid-19 varian Omicron tengah melonjak di Indonesia.

Editor: Glendi Manengal
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui kasus Covid-19 varian Omicron tengah melonjak di Indonesia.

Terkait hal tersebut diketahui pasien yang terkena Omicron lebih cepat sembuh.

Namun walaupun begitu, pasien tetap harus menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Pihak RS Bethesda Bantah Demo di Kantor Sinode GMIM Ada Muatan Jelang Pemilihan BPMS

Baca juga: Berikut Hasil Pilsang 4 Desa di Kecamatan Passi Barat, Bolmong

Baca juga: Gempa Jateng di Darat Jumat 4 Februari 2022 Pukul 11.02 WIB, Info BMKG Magnitudo dan Lokasinya

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, pasien Covid-19 varian Omicron lebih cepat sembuh daripada pasien varian Delta.

Hal ini dipengaruhi oleh gejala yang ditimbulkan varian Omicron lebih ringan.

"Dibandingkan pasien Delta maka bisa batuk berkepanjangan sampai sesak napas. Dari data-data Omicron karena cenderung ringan pemulihan cepat," kata Erlina dalam webinar Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid-19, Kamis (3/2/2022).

Dari pengamatan perawatan pasien, Erlina mengatakan, pasien Omicron pada hari kelima sampai ketujuh biasanya sudah pulih dan negatif.

"Tapi tetap acuan kita, baik pasien Omicron atau Delta tanpa gejala harus menjalani isolasi 10 hari. Sementara pasien Covid-19 dengan gejala harus 10 dan ditambah 3 hari bebas gejala," ujar Erlina.

Ia memaparkan, berdasarkan laporan 43 kasus Omicron di Amerika Serikat pada 1-8 Desember 2021, data dari 37 pasien simptomatik atau bergejala yang mengalami batuk 89 persen, fatigue 65 persen, hidung tersumbat 59 persen, demam 38 persen, mual atau muntah 22 persen, sesak napas 16 persen, diare 11 persen dan anosmia 8 persen.

Sementara berdasarkan pengamatan pada 17 pasien probable Omicron dan Omicron di RSUP Persahabatan, sebanyak 65 persen bergejala ringan, batuk kering 63 persen, nyeri tenggorokan 54 persen, pilek 27 persen, sakit kepala 36 persen, demam 18 persen.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan per Rabu (2/2/2022) ada 2.980 orang dinyatakan positif Omicron.

Dari jumlah itu 1.100 pasien telah dinyatakan sembuh.

"Dari total tersebut 1.100 orang telah dinyatakan sembuh," kata Nadia.

Adapun 2.980 kasus itu, terdiri dari PPLN (pelaku perjalanan luar negeri) 1.602, tranmisi lokal sebanyak 1.093 kasus dan masih diverifikasi bersumber dari mana sebanyak 285 kasus.

Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, sudah ada 5 pasien Omicron yang meninggal dunia.

Ia menyebut, mayoritas mereka belum divaksinasi lengkap dan merupakan lansia.

Perbanyak Vitamin

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi RSCM Prof Iris Rengganis mengatakan, vitamin maupun suplemen penguat imun tubuh sebaiknya dikomsumsi sebagai pencegahan.

Artinya, sangat dianjurkan diminum sebelum sakit.

"Vitamin ini pencegahan, sebaiknya sebelum sakit lebih baik daripada kita ngeboost dosis saat sakit, karena sistem imun nggak bisa dipaksa, harus pelan-pelan diberikan sebelum sakit," kata dia.

Ia mengatakan, pemberian vitamin atau suplemen dapat membantu merangsang sistem imun dalam tubuh agar mampu melawan virus.

Karena itulah, sistem imun dibangun secara bertahap dan tidak bisa dalam waktu singkat.

"Harus pelan-pelan diberikan sebelum sakit. Kecuali antibiotik, kalau vitamin C tidak bisa langsung banyak, enggak bisa bekerja saat itu juga, butuh waktu," ujar Ketua Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia ini.

Perempuan berhijab ini pun mengingatkan, untuk menguatkan sistem imun juga bisa didapatkan dari sumber alami seperti mengkomsumsi sayur dan buah.

"Immunity booster itu yang meningkatkan sistem imunitas secara alamiah tentu kita makan sayur dan buah-buahan segar," terang Prof Iris.

Beberapa makanan berikut ini dapat menjadi sumber immunity booster:

1. Yoghurt banyak mengandung prebiotik.
2. Sayuran segar seperti brokoli banyak mengandung vitamin A, C, dan E.
3. Bayam, kunyit, serta bawang putih memiliki tingkat antioksidan tinggi.
4. Buah-buahan yang banyak mengandung vitamin, mineral, dan makanan laut yang banyak mengandung omega 3.

(Tribun Network/rin/wly)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved