Kabar Israel
Sejarah Agama Yahudi, Berasal dari Anak Yakub, Disebut Kepercayaan Paling Tua dari Bani Israel
Kata Yahudi juga dikaitkan dengan nama putera nabi Yakub yang berjumlah 12, yakni putra keempat yang bernama Yehuda.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
serta mazhab-mazhab Yahudi non-Ortodoks pada Zaman Modern. Ada pula mazhab-mazhab modern, semisal mazhab Yahudi Humanis, yang tidak mementingkan keimanan kepada Tuhan.
Mazhab-mazhab terbesar saat ini adalah Yahudi Ortodoks (Yahudi Haredi dan Yahudi Ortodoks Modern), Yahudi Konservatif, dan Yahudi Pembaharuan.
Bendera Israel berkibar di dekat Masjid Kubah Batu Al Aqsa pada 5 Desember 2017. (AFP/Thomas Coex)
Satu mazhab berbeda dengan mazhab lain dalam pendekatan terhadap syariat Yahudi, tradisi Rabani, dan arti penting negara Israel.
Mazhab Yahudi Ortodoks berkeyakinan bahwa Taurat maupun syariat Yahudi berasal dari Tuhan, bersifat kekal dan ajek, serta wajib dipatuhi.
Mazhab Yahudi Konservatif dan Yahudi Pembaharuan berpandangan lebih liberal.
Dibanding mazhab Yahudi Pembaharuan, mazhab Yahudi Konservatif pada umumnya mengusung tafsir yang lebih tradisional atas syariat Yahudi.
Mazhab Yahudi Pembaharuan lazimnya berpendirian bahwa syariat Yahudi harus dipandang sebagai seperangkat pedoman umum alih-alih sebagai seperangkat larangan dan perintah yang wajib dipatuhi segenap umat Yahudi.
Bendera Israel di kota Yerusalem, Israel. (Tribunnews.com)
Di masa lampau ada mahkamah khusus bagi penegakan syariat Yahudi.
Sekarang ini pun masih ada mahkamah-mahkamah syariat Yahudi, tetapi pengamalan syariat Yahudi kini lebih banyak bergantung pada kerelaan umat.
Wibawa keilmuan di bidang teologi dan syariat tidak ditumpukan pada seorang tokoh atau suatu lembaga tertentu, melainkan pada Kitab Suci dan para mufasir Kitab Suci, yakni para rabi dan alim-ulama.
Agama Yahudi terlembagakan di Timur Tengah pada Zaman Perunggu.
Agama ini adalah pengembangan dari kepercayaan Bani Israel sekitar tahun 500 SM,dan dipandang sebagai salah satu kepercayaan paling tua kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebutan "orang Ibrani" maupun "Bani Israel" sudah tergantikan dengan istilah "orang Yahudi" dalam kitab-kitab Tanak terkemudian, misalnya Kitab Ester. Di dalam kitab ini, istilah "orang Yahudi" digunakan sebagai ganti istilah "Bani Israel".
Susastra, tradisi, dan nilai-nilai agama Yahudi berpengaruh besar terhadap agama-agama Abrahamik terkemudian, yakni agama Kristen, agama Islam, dan agama Baha'i.