Ibu Kota Baru
Soal Ibu Kota Negara Baru, Para Sultan dan Kepala Adat Dayak Bertemu Jokowi, Dukung 100 Persen IKN
Seperti yang diketahui Presiden Joko Widodo tengah memutuskan pemindahan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui Presiden Joko Widodo tengah memutuskan pemindahan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
Terkait hal tersebut pemindahan ini tengah menjadi sorotan publik hingga menuai banyak kritikan.
Namun pemindahan Ibu Kota ini juga banyak mendapat dukungan, seperti berikut ini.
Baca juga: Wanita 18 Tahun Jadi Korban Bejat Pacarnya, Pelaku Kemudian Panggil 4 Temannya Bergiliran
Baca juga: Masih Ingat Roy Kiyoshi? Sang Paranormal Kini Alami Pembengkakan Jantung: Ada Asap-asap Begitu
Baca juga: Sejarawan Bode Talumewo Beber Perkembangan Minahasa Doeloe dan Sekarang
Para Sultan di Kalimantan Timur & kepala adat Dayak menyampaikan dukungan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Dukungan tersebut disampaikan langsung pada Presiden Jokowi saat kunjungan ke Balikpapan.
Pertemuan berlangsung di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/ 2022).
Adapun, Sultan yang hadir yakni Sultan Kutai Muhammad Arifin dan Sultan Paser, Muhammad Jarnawi.
Selain memberikan dukungan pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltim, para Sultan ini menyampaikan permintaan khusus ke Presiden Jokowi.
Dukungan terhadap pembangunan IKN disampaikan oleh Sultan Kutai Kartanegara, Muhammad Arifin.
Pihaknya menyambut baik dibangunnya IKN di Kalimantan Timur.
"Kami atas nama Sultan Kutai Kartanegara mendukung penuh 100 persen diadakannya pembangunan IKN saat ini," ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Sultan Paser, Muhammad Jarnawi, yang menyebut bahwa Kesultanan Paser menyambut antusias pembangunan IKN.
Ia juga mengaku sangat bangga bisa bertemu dan berdialog dengan Presiden Joko Widodo.
"Kami sendiri dari Kesultanan Paser menyambut dengan antusias IKN dan kami memohon segera dibangun Ibu Kota Negara baru ini.
Karena kami yakin dengan perpindahan ibu kota baru mudah-mudahan membawa wajah baru dan martabat di dunia.
Kami juga meminta dari Kesultanan Paser dibuat Istana Kesultanan Paser di dekat IKN ibu kota negara," jelasnya.
Kepala Adat Dayak Kenya, Ajang Tedung, menerima dengan senang hati rencana pembangunan IKN.
Di samping itu, ia juga meminta agar masyarakat adat dilibatkan dalam Badan Otorita maupun pembangunan fisik IKN tersebut.
"Pertama itu, dengan adanya IKN ini tolong di dalam Badan Otorita tuh masyarakat adat bisa diakomodir.
Yang kedua dalam pembangunan fisik ya masyarakat sebagai mitra kerja.
Yang ketiga karifan lokal, tolong perhatikan kearifan lokal, adat istiadat, budaya," kata Ajang.
Dukungan juga datang dari Syarifuddin HR selaku Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar.
Ia pun meminta agar masyarakat adat setempat lebih diperhatikan, terutama menyangkut kualitas sumber daya manusianya.
"Kami hanya minta tolong diperhatikan sumber daya manusia kami supaya kami tidak kalah dengan saudara-saudara kami pendatang dari luar nantinya.
Supaya saudara-saudara kami generasi kami nanti bisa bersaing karena penduduk Kalimantan adalah penduduk yang welcome, yang selalu bisa menghargai satu sama lain," ujar Syarifuddin.
Sementara itu, Wakil Ketua 2 Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan, Andi Singkeru, mengatakan bahwa sebagai masyarakat pendatang pihaknya sudah berbaur dan hidup berdampingan dengan masyarakat asli Kalimantan.
Ia menyebut bahwa masyarakat apapun yang mengisi IKN nantinya adalah masyarakat Indonesia.
"Kami bersama keluarga, bersama anak cucu, kami berdampingan dengan suku-suku asli, kami berharap agar bisa menjadi wadah yang terbaik ke depan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co