Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Sosok Kombes Dicky Sondani, Polisi yang Ungkap Kematian Soeharto Tanpa Berbohong, Dapat Penghargaan

Mengenal sosok Kombes Dicky Sondani, anggota polisi yang Umengungkap perihal kematian Soeharto pada Januari 2008 silam. Takut berbohong.

Editor: Frandi Piring
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Sosok Kombes Dicky Sondani, Polisi yang Ungkap Kematian Soeharto pada Januari 2008. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meninggalnya Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto pada 27 Januari 2008 silam ternyata meninggalkan sebuah cerita terutama saat detik-detik berita pertama kali diumumkan.

Tak disangka banyak orang, sosok yang pertama kali mempublikasikan kabar duka itu ternyata bukanlah seorang anggota keluarga, dokter atau pejabat tinggi melainkan seorang kapolsek, Dicky Sondani.

Dicky Sondani dulu menjabat Kapolsek Kebayoran Baru saat mengungkap perihal kematian Pak Harto.

Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008 silam.

(Foto Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008 silam./Dok. Handover)

Lantas, siapa sosok Dicky Sondani?

Dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (30/1/2022), saat itu, Dicky berpangkat komisaris polisi (kompol).

Saat mengabarkan Soeharto wafat, Dicky kala itu menjabat Kapolsek Metro Kebayoran Baru.

Ia juga menjadi penanggung jawab keamanan di tempat Soeharto dirawat yakni Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Ketika mengetahui Soeharo meninggal dunia, Dicky Sondani keluar dari rumah sakit guna mempersiapkan personel pengamanan tambahan.

Ia juga berkoordinasi dengan TNI yang turut mengirimkan pasukan.

Pada waktu itu, Ia menjadi perwira polisi tertinggi yang ada di RSPP.

Namun rupanya, gelagat Dicky dicurigai puluhan awak media yang menunggu di rumah sakit.

Hal ini lantaran, dirinya sibuk berkoordinasi melalui handy talkie untuk menambah personel.

Lantas, sekira 100 wartawan langsung menemuinya untuk menanyakan maksud penambahan personel.

"Mungkin ada sekitar 100 wartawan tiba-tiba mengerubuti saya, bertanya, ada apa, Pak? Kok ada personel tambahan segala," kata Dicky.

Dicky pun mengaku tak bisa berbohong karena kala itu ia mengetahui kabar ini langsung dari dokter yang merawat Soeharto.

"Saya tidak bisa membohongi publik saat itu. Karena memang saya tahu dari dokternya langsung," katanya.

Saat itulah, ia menyampaikan bahwa Seoharto telah menghembuskan napas terakhir sekira pukul 13.10 WIB.

"Ya, saya jujur saja. Saya bilang, Pak Harto meninggal dunia pukul 13.10 WIB."

Diketahui, Dicky Sondani saat ini telah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dan menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh.

Jabatan tersebut ia emban sejak (21/10/2019).

Sosok Kombes <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/dicky-sondani' title='Dicky Sondani'>Dicky Sondani</a>, Polisi yang Ungkap <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kematian-soeharto' title='Kematian Soeharto'>Kematian Soeharto</a> pada Januari 2008.

(Foto Kombes Dicky Sondani, Polisi yang Ungkap Kematian Soeharto pada Januari 2008. (Tribun Timur/Darul Amri)

Pada (7/3/2021), Dicky Sondani mendapatkan penghargaan dari Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Perhargaan itu ia perolah karena dedikasi dan inovasinya dalam meningkatkan layanan Samsat di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, ia juga berkontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Aceh.

Terutama, dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) selama 2020.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Tautan:

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/01/29/profil-dicky-sondani-kapolsek-yang-ungkap-wafatnya-pak-harto-mengaku-tak-bisa-bohongi-publik

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved