Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Omicron

PM Jepang Ungkap Pemakaian Tempat Tidur di Rumah Sakit Sudah 50 Persen

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada 31 Januari ini di kementerian pertahanan Jepang, setelah memeriksa pusat inokulasi skala besar

Editor: Aswin_Lumintang
Kompas.com
Varian Baru Virus Covid-19 Omicron 500 Kali Lebih Menular daripada Corona Awal. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOKYO - Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada 31 Januari ini di kementerian pertahanan Jepang, setelah memeriksa pusat inokulasi skala besar Pasukan Bela Diri (SDF), dalam menanggapi wawancara wartawan menekankan bahwa pemerintah tidak mempertimbangkan untuk mengeluarkan keadaan darurat ke Tokyo saat ini.

"Memang tingkat keketatan tempat tidur semakin tinggi khususnya di Tokyo. Tapi pemerintah masih tidak mempertimbangkan untuk mengeluarkan keadaan darurat di Tokyo," papar PM Kishida Senin (31/1/2022).

 Tingkat penggunaan tempat tidur di Tokyo pada tanggal 30 Januari adalah 48,5%, dan 50%, yang merupakan pedoman untuk mempertimbangkan permintaan keadaan darurat, sudah dekat.

PM Jepang Fumio Kishida di kementerian pertahanan Jepang
PM Jepang Fumio Kishida di kementerian pertahanan Jepang (Abema)

Berdasarkan hal tersebut, Perdana Menteri Kishida yang ditanya tentang gagasan mengeluarkan keadaan darurat ke Tokyo, mengatakan, "Untuk langkah-langkah prioritas seperti keadaan darurat dan pencegahan penyebaran, mengacu pada klasifikasi tingkat yang menekankan pada tingkat keketatan tempat tidur. Namun, kami mendekati dengan ide membuat penilaian yang komprehensif. "

Mengenai status penggunaan tempat tidur di Tokyo, "Pada bulan Agustus tahun lalu, lebih dari 5.900 orang yang terinfeksi dilaporkan di Tokyo, tetapi pada tahap itu tempat tidur sudah penuh dan ada banyak orang yang menunggu. Dengan menaikkan tingkat hunian, itu saat ini hanya 48,5%. Jumlah tempat tidur yang sakit parah pada Agustus tahun lalu buruk, tetapi tahun ini hanya 37,6%. Menurut standar kota sendiri, 4,5%. Situasinya seperti itu," tekannya lagi.

"Ini adalah keputusan pemerintah nasional untuk mengkonfirmasi poin ini dan efek dari tindakan prioritas seperti pencegahan penyebaran, untuk mengamati dengan cermat transisi situasi, dan untuk membuat keputusan yang komprehensif bekerja sama dengan pemerintah daerah. Ini adalah ide dasar. Setidaknya pada titik ini, negara belum mempertimbangkan untuk mengeluarkan deklarasi darurat."

Beberapa waktu lalu PM Kishida menyampaikan di TV BS-TBS bahwa ada kemungkinan keadaan darurat diluncurkan apabila tingkat keketatan tempat tidur di Tokyo khususnya melebihi 50%. Saat itu sudah mencapai 48%.

Masalah tindakan prioritas dan darurat didiskusikan para pecinta Jepang yang berdomisili di Jepang. Partisipasi silakan kirimkan email ke: info@tribun.in

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PM Jepang Tidak Pertimbangkan Keluarkan Situasi Darurat Buat Tokyo, https://www.tribunnews.com/internasional/2022/01/31/pm-jepang-tidak-pertimbangkan-keluarkan-situasi-darurat-buat-tokyo.

Editor: Johnson Simanjuntak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved