Erastus Sabdono
Kisah Erastus Sabdono, Pendeta yang Sepaham dengan Teologi Kemakmuran, Tekankan Kesucian Hidup
Erastus Sabdono adalah pendiri jemaat Rehobot Ministry dan Sinode Gereja Suara Kebenaran Injil, dengan sekitar 100.000 jemaat
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Suara hati pertobatannya sebagai pendeta dituangkannya dalam lirik lagu: "Di jalan itu kusesat, di rimbun rimba keputusanku/ Apa yang kupandang baik, ternyata timbunan ambisi/Di ujung hatiku nyeri meradang, duka sesalnya hati/Kulukai perasaan dan abaikan isi hati-Mu."
Sejak 1987, dia menggembalakan jemaat Tuhan di Gereja Bethel Indonesia Rehobot, Jl. Sarinah I/7 Jakarta Selatan.
Dia ingin mengaplikasikan pertobatannya sebagai pendeta dengan keberanian sebagai pendeta pengajar yang tidak populis dengan penuh janji-janji dan klaim teologi kemakmuran,muzijat-mujizat penyembuhan dan berkat duniawi; tetapi dengan konsisten dan inovatif membangun kedewasaan logika iman para jemaat dalam kebenaran Alkitab.
Kala itu tidak ada rencana dan tidak punya keberanian untuk membuka ibadah di gedung.
Walaupun karena lokasi gereja tidak cukup menunjang, maka dengan sukacita dan rela Erastus Sabdono membagikan kebenaran Firman Tuhan ke berbagai gereja guna menyingkapkan kebenaran Allah yang mendewasakan jemaat.
Lalu, dalam perkembangannya dan atas desakan beberapa teman akhirnya sejak pertengahan tahun 2000 dibuka dan dibangun juga ibadah (kebaktian) di gedung-gedung dan pusat keramaian di beberapa tempat.
"Hal ini bukan dimaksudkan untuk menyaingi gereja lain, turut berkonkurensi atau berkompetisi memindahkan jemaat gereja lain ke kandang Rehobot;
tetapi Rehobot Ministry hendak menjawab kebutuhan banyak orang Kristen yang sudah keluar dari hidup agamawinya yaitu tidak menjadikan Kekristenannya sekadar agama, tetapi jalan hidup.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL: