Berita Sulut
Wagub Steven Kandouw Ungkap Harapan di Momen HUT ke-19 Kabupaten Minsel
"Dirgahayu Kabupaten Minahasa Selatan ke-19. Dengan semangat marijo batanam, kita wujudkan Minahasa Selatan maju, berkepribadian dan sejahtera."
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Minahasa Selatan merayakan Hari Ulang Tahun ke-19, Kamis (27/1/2022).
Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengucap selamat HUT.
"Dirgahayu Kabupaten Minahasa Selatan ke-19. Dengan semangat marijo batanam, kita wujudkan Minahasa Selatan maju, berkepribadian dan sejahtera," kata Mantan Ketua DPRD Sulut.
Steven Kandouw mengungkapkan harapan, kiranya di HUT ke-19 ini, sinergitas dan kerjasama yang telah terjalin antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan semakin solid dan kompak ke depannya.
"Kiranya Tuhan memberkati dan memberikan perlindungan bagi seluruh masyarakat kabupaten Minahasa Selatan," ujar Politisi PDI Perjuangan ini.
Sejarah Minsel
Pelaku sejarah pemekaran Minsel Dr Ferry Liando mengungkap beberapa fakta penting dibalik lahirnya Minsel dari 'rahim' Kabupaten Minahasa.
Perjuangan Minsel bukan dimulai di awal tahun 2000-an tapi sudah ada di awal-awal kemerdekaan Republik Indoenesia sekitar tahun 1950.
Tapi keinginan para tokoh Minsel kala itu belum terlaksana lantaran 'tou' Minahasa masih teguh memegang prinsip 'Minahasa Raya' seperti keinginan para dotu-dotu.
Niat ini kembali muncul pasca-reformasi pada awal tahun 2000. Namun perjuangan Minsel untuk menjadi daerah otonom baru tak semulus yang dibayangkan.Perlu dana dan kerja ekstra untuk menuai hasil.
Apalagi saat itu pemerintah daerah Minahasa tak ingin Minsel lepas sebagai wilayahnya.
Belum lagi pada awal-awal perjuangan ini ada dua kelompok. Kelompok pertama ingin berjuang menjadikan Amurang Raya menjadi kota dan kelompok kedua ingin Minsel (termasuk Amurang Raya) menjadi kabupaten.
Pemikiran yang berseberangan ini pada akhirnya bisa menyatu.
Mereka sepakat memperjuangkan Minsel menjadi kabupaten baru.
Masih dalam diskusi virtual tersebut, untuk mencapai 'goal', ada tiga kelompok pejuang yang terbentuk secara alami.
Pertama pejuang lapangan yang terdiri dari aktivis yang bertugas menggalang demonstrasi.
Kedua pejuang penghubung dan propaganda.
Ketiga pejuang elit, mereka inilah yang disebut para pemikir Minsel yang melobi dari tingkat daerah hingga pusat (pemerintah dan DPR RI) yang terdiri dari tokoh politik, akademisi, anggota dewan dan pengusaha.
Aswin Lumintang salah satu pelaku sejarah yang hadir dalam diskusi mengatakan saat itu Mendagri Hari Sabarno menolak pemekaran Minsel.
Gubernur Sulut AJ Sondakh pun tetap berupaya supaya Minsel dimekarkan.
Maka lobi dilakukan kepada pihak DPR RI melalui Ketua Komisi II Teras Narang dan anggota DPR RI asal Sulut Bernie Tamara.
'Tok' akhirnya Minsel ditetapkan menjadi daerah otonom baru melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2003.
Minsel lahir pada tanggal 27 Januari 2003 berbarengan dengan Kota Tomohon yang lepas dari Kabupaten Minahasa. (Ryo)
• Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jumat 28 Januari 2022, BMKG: 19 Wilayah Hujan Lebat dan Angin Kencang
• Taman Kesatuan Bangsa Manado Kini Dihiasa dengan Pernak-pernik Imlek
• Masih Ingat Pak Ogah Pengisi Suara Si Unyil? Kondisinya Masih Pakai Oksigen, Alami Demensia