Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Kisah Larisa Savitskaya, Mahasiswi yang Selamat dari Tabrakan Pesawat, Tubuhnya Jatuh dari Langit

Larisa masih ingat betul tubuhnya terjun bebas sejauh 5 kilometer setelah pesawat yang dia tumpangi terbelah.

Editor: Indry Panigoro
id.rbth.com
Larisa Savitskaya satu-satunya penumpang selamat dalam insiden kecelakaan tabrakan antara pesawat 

Larisa Savitskaya lah satu-satunya penumpang selamat.

Larissa Savitskaya ikut penerbangan bersama suaminya, Vladimir.

Saat itu kedua pengantin baru ini baru saja pulang dari tur pernikahan dan mengunjungi kerabatnya di Komsomolsk-on-Amur.

Dari pengakuan Larissa Savitskaya, ia awalnya melihat penumpang memasuki pesawat dengan baik, tapi setelah itu ia tertidur akibat kelelahan sepulang dari tur pernikahannya. Ia pun beristirahat di dalam pesawat.

 "Saya sangat lelah, saya bahkan tidak ingat bagaimana kami lepas landas".

Pesawat itu setengah kosong dan pramugari menawarkan beberapa kursi di depan, tetapi mereka memutuskan untuk pergi ke belakang pesawat untuk mengurangi turbulensi.

Hal itu ternyata adalah salah satu keputusan yang menyelamatkan hidup Larisa: “Ketika pesawat terbelah, kursi yang kami duduki pertama putus dan terbang dengan potongan pesawat lain, tidak ada yang akan selamat di sana”.

Detik-detik kecelakaan pesawat

Dia terbangun dari benturan keras. Suhu di dalam kabin kala itu seitar 25 derajat Celcius, tiba-tiba berubah menjadi -30 derajat Celcius, saat bagian atas pesawat terkoyak. Larisa merasakannya seperti terbakar.

Dia mendengar tangisan dan udara bersiul di sekelilingnya. Vladimir meninggal seketika pada saat tabrakan dan bagi Larisa tampaknya hidupnya juga berakhir, karena dia bahkan tidak bisa berteriak karena kesedihan atau rasa sakit.

Pada titik tertentu, dia terlempar ke lorong. Untungnya, potongan ekor An-24RV dengan kursi yang Larisa duduki meluncur perlahan dan tanpa belokan mendadak.

Dia ingat dia tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi: “Awan beterbangan di sekitar jendela besar, lalu kabut tebal menutupi itu dan deru angin memekakkan telinga.

Pesawat tidak terbakar. Tiba-tiba, ada ledakan 'hijau' di jendela besar. Oh ini taiga! Saya kaget sekaligus mencoba menyadarkan diri".

Kemudian, Larisa beruntung lagi. Setelah delapan menit penerjunan bebas, pecahan pesawatnya mendarat di pohon betula (birch) fleksibel yang membuat pendaratan jauh lebih lembut daripada hanya jatuh di tanah atau di pohon cemara.

Hal pertama yang Larisa dengar ketika dia sadar adalah suara nyamuk hutan di sekitarnya. Kejutan itu tidak membuatnya mengerti luka apa yang sebenarnya dia alami.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved