Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Rabu 26 Januari 2022 : Lukas 14:29-30 : Proyek Gagal
Namun dasar dan penyebabnya sama, yakni perencanaan. Artinya pengerjaan proyeknya tidak sesuai rencana atau tidak terencana dengan baik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa waktu lalu, sering kita mendengar orang-orang mengatakan, "pekerjaan proyek tidak sesuai bestek." Di zaman sekarang, banyak juga terjadi "proyek mangkrak" atau "proyek gagal." Memang perspektif dari dua masalah itu, berbeda.
Namun dasar dan penyebabnya sama, yakni perencanaan. Artinya pengerjaan proyeknya tidak sesuai rencana atau tidak terencana dengan baik.
Perencanaan yang baik, menentukan hasip akhir atau keberhasilan sebuah proyek apapun itu, besar ataupun kecil. Sebab perencanaan adalah permulaan yang paling menentukan keberhasilan. Rencana yang baik adalah awal mula yang paling menentukan suatu pekerjaan (proyek).
Pekerjaan atau proyek yang gagal, akan menkadi bahan olok-olokan orang-orang. Sebab orang yang mengerjakan proyek gagal itu, dianggap tak pantas dan tidak layak serta tidak mampu melakukan pekerjaannya. Maka, baik pekerjaan maupun irang yang mengerjakannya akan me jadi bahan cemoohan banyak orang.
Itulah perumpamaan yang diberikan Yesus ketika menjelaskan tentang orang-orang yang akan mengikuti Dia dan mau menjadi murid-Nya. Dia menghendaki agar siapa saja yang mau menhikuti Dia dan me jadi murid-Nya, haruslah benar-benar siap dalam segala hal. Agar mereka tidak menjadi "murid yang gagal," seperti proyek mangkrak atau gagal itu.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya." (ay 29, 30)
Tuhan Yesus tidak mau para pengikut dan murid-Nya menjadi bagian dari "proyek gagal" itu. Jangan sampai, mereka menjadi murid yang gagal sehingga menjadi bahan cemoohan dalam pelayanan dan penginjilan.
Kristus menghendaki agar semua proses pelayanan dan pemuridan, berlangsung secara terencana, terstruktur, terukur dan sistematik. Bukan asal jadi. Bukan "proyek yang tidak sesuai bestek." Sehingga merugikan pelayanan itu sendiri. Artinya karena kita tidak siap, maka pelayanan kita ikut tercemar dan menjadi korban. Karena kita gagal menjadi murid Kristus yang baik dan benar.
Ketika kita menjadi murid Kristus, kita tentu harus tahan uji, dan setia melakukan komitmen pelayanan kita kepada-Nya. Tekad kita memberitakan Injil Kebenaran Kristus, harus kita ikuti dengan tanggungjawab untuk mewujudnyatakan dalam kehidupan kita setiap saat.
Ketika kita memilih Kristus, jangan memdua hati. Jangan ada kebimbangan dan keraguan. Laksanalanlah tugas kemuridan kita dengan penuh rasa tanggungjawab di hadapan Tuhan kita Yesus Kristus. Konsistensi dengan komitmen pelayanan kita untuk melayani Tuhan, harus terus kita pegang
Kalau proyek dikerjakan sesuai ketentuan negara, maka pelayanan kita harus dilakukan sesuai firman Tuhan dalam Alkitab. Segala sesuatu haruslah diminta dan dikerjakan di dalam Dia, Sang Guru Agung Yamg Sejati. Jadilah murid yang baik, setia dan taat kepada Guru Maha Agung kita, yakni Tuhan Yesus.
Jika kita kini telah menjadi murid Kristus, maka ikutilah koridor dan ketentuan serta "tata tertib" murid Yesus, sesuai firman Tuhan dalam Alkitab. Dan, jika kita ingin menjadi murid-Nya, ikutilah jalan-Nya. Bulatkan tekad, buanglah yang jahat, hiduplah dalam pertobatan dan lakukanlah yang baik dan benat.
Sebab dengan demikian, kita bukan menjadi "proyek gagal" dalam pelayanan, tapi benar-benar menjadi murid Kristus yang sejati sehingga kita benar-benar menjadi anak kesayangan-Nya. Amin
Doa: Tuhan Yesus, teguhkanlah hati kami melayani-Mu. Janganlah kami menjadi hamba yang gagal, tapi Tuhan pakai kami terus menjadi kemuliaan nama-Mu. Amin