Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut Tadi Pukul 06.00 WIB, Sopir dan Kernet Truk Tewas, Korban Ditabrak Saat Mengecek Ban
Terjadi kecelakaan maut di Madiun-Surabaya, Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada hari ini Selasa pagi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Madiun-Surabaya, Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada hari ini Selasa pagi.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan truk dengan sebuah kendaraan.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang sopir dan kernet truk tewas di tempat.
Baca juga: Kejanggalan Kasus Pengeroyokan Kakek 89 Tahun Hingga Tewas, Keluarga Menduga Memang Sengaja Dibunuh
Baca juga: Kecelakaan Maut, Bayi Berusia 4 Bulan Tewas, Tabrakan Beruntun 1 Mobil dan 7 Pengendara Motor
Baca juga: Kecelakaan Tragis Tadi Pagi Selasa (25/1/22), Sopir dan Kernet Tewas di TKP, Jadi Korban Tabrak Lari
Foto: Ilustrasi kecelakaan (tribunmanado.co.id/Rul Mantik)
Seorang sopir dan kernet truk ditemukan tewas bersimbah darah setelah ditabrak kendaraan tak dikenal di ruas tol KM 622.180 A, Madiun-Surabaya Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (25/1/2022) pagi pukul 06.00 WIB.
Kanit Gakum Satlantas Polres Madiun, Ipda Nanang Setyawan membenarkan kejadian tabrak lari itu.
"Ada dua warga yang meninggal di lokasi kejadian," kata Nanang saat dikonfirmasi, Selasa.
Korban yang meninggal bernama Sudarto (41) warga Desa Bongsopotro, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, selaku sopir truk.
Sementara kernet atas nama Jumanto (43) warga Desa Kebonagung, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
Nanang menjelaskan, kecelakaan itu bermula saat truk dengan nomor polisi S 7876 UO yang dikemudikan oleh Sudarto melaju dari arah Madiun menuju Surabaya.
Sesampainya di KM 622.180 blok A, pengemudi dan kernet turun mengecek kondisi ban kendaraan.
"Sesaat kemudian pengemudi dan kernet tertabrak kendaraan yang tidak diketahui identitasnya yang berjalan searah dari arah Madiun ke Surabaya," kata Nanang.
Menurut Nanang, kecelakaan terjadi diduga disebabkan oleh kelalaian pengemudi yang tidak diketahui identitasnya itu.
Pengemudi kendaraan itu dianggap kurang konsentrasi sehingga tidak dapat mengendalikan kemudi.