Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bentrokan di Sorong

Buntut Bentrokan Berdarah di Sorong yang Tewaskan Belasan Orang, Kepala Suku Dikumpulkan

Bentrokan terjadi di tempat karaoke Double O di Kota Sorong, Papua Barat pada Senin (24/1/2021) malam hingga Selasa (25/1/2022) dini hari.

(TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari Raharusu)
Ribuan kerabat mengantarkan jenazah korban bentrok di Sorong ke TPU Kilometer 10 Distrik Sorong Timur, Kota Sorong, Papua Barat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Double O Sorong menjadi trending pencarian di Google hari ini, Selasa, 25 Januari 2022.

Sebab tempat hiburan tersebut mengalami kebakaran hingga menewaskan 19 orang.

Kejadian Double O Sorong dibakar massa diduga dipicu oleh bentrokan di mana melibatkan kelompok masyarakat yang sedang bersitegang.

Bentrokan terjadi di tempat karaoke Double O di Kota Sorong, Papua Barat pada Senin (24/1/2021) malam hingga Selasa (25/1/2022) dini hari.

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Bentrokan Maut di Sorong Diralat Jadi 18 Orang, Polisi: Mayoritas Pekerja

Menurut Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan, bentrokan terjadi karena ada kesalahpahaman antara pengunjung dan pihak keamanan pada Minggu (23/1/2022) pagi.

"Kejadian sekitar pukul 23.30 WIT, buntut dari kejadian pada Minggu pagi yang berawal dari sebuah tempat hiburan malam akibat salah paham antara pengunjung dan pihak keamanan di tempat karaoke hingga berlanjut keluar," terang Ary, Selasa, dikutip dari Kompas.com.

Akibat dari bentrokan tersebut, sebanyak 18 orang tewas.

Tujuh belas orang meninggal karena terjebak di lantai dua Double O saat terjadi kebakaran, sementara satu lainnya tewas lantaran luka bacok.

"(Sebanyak) 17 orang terbakar di tempat hiburan Double O dan 1 orang meninggal akibat penganiayaan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, saat dikonfirmasi Tribunnews pada Selasa.

Buntut dari bentrokan tersebut, pihak kepolisian mengumpulkan beberapa kepala suku untuk menyelesaikan masalah agar tak ada insiden susulan.

Tak hanya itu, AKBP Ary Nyoto juga mengungkapkan pihaknya menerjunkan personel untuk berpatroli.

"Kita sudah kumpulkan beberapa kepala suku untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak ada gerakan tambahan yang akan memicu nanti," ujarnya.

Selain itu, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga turut dirangkul untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.

Irjen Dedi mengungkapkan saat ini Pores Sorong Timur sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan kedua kelompok yang bertikai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved