Berita Talaud
Memasuki Musim Penghujan Kasus DBD di Talaud Meningkat
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
Penulis: Ivent Mamentiwalo | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kepulauan Talaud meningkat di awal tahun 2022 ini.
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud, jumlah kasus di bulan Januari 2022 tercatat 23 kasus, 1 di antaranya meninggal dunia (lihat grafis).
Meningkatnya jumlah kasus, pemerintah dan masyarakat diminta untuk menyeriusi kasus DBD.
"Saya kira harus ada upaya bersama dalam menyeriusi kasus yang ada.
Apalagi diawal tahun ini jumlah kasus meningkat, bahkan ada yang meninggal dunia," terang Holfrid Tatipang warga Melonguane.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kerry Monangin melalui Kabid P2P Maretnowadi Anaada mengatakan, pihaknya saat ini sementara melakukan Fogging di beberapa desa yang memiliki kasus DBD.
"Hari ini dan besok kami melakukan Fogging tiga desa, yakni Desa Rainis, Perangen dan Batupenga.
Kamis hingga Jumat di Desa Tabang. Selanjutnya, di Melonguane dan Beo," terang Anaada saat dihubungi Tribun Manado, Senin (24/1).
Ia juga mengingatkan agar warga untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3 M Menguras, Menutup dan Mengubur.
Gerakan 3M merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).
Penyebaran kasus DBD di Talaud
Melonguane 13 Kasus
Rainis 3 Kasus
Damau 1 Kasus
Tabang 3 Kasus
Perangen : 3 Kasus (1 Meninggal ).
Tentang Talaud