Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Tips Owner Madina Salon & SPA Manado Tetap Bertahan di Tengah Pandemi

Hal itu disampaikan mereka pada acara Tribun Baku Dapa dengan topik Kiat Bisnis Salon Saat Pandemi, Sabtu (23/1/2022).

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id
wner Madina Salon & SPA di Megamall Manado saat hadir di podcast Tribun Manado, Sabtu (23/1/2022). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Suami istri Merlin Madina dan Rahman Hanafie, owner Madina Salon & SPA di Megamall, Manado, ceritakan bagaimana mereka bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan mereka pada acara Tribun Baku Dapa dengan topik Kiat Bisnis Salon Saat Pandemi, Sabtu (23/1/2022).

Dipandu secara langsung jurnalis senior Tribun Manado Aswin Lumintang

Dalam bincang-bincang Rahman menjelaskan awalnya mereka mendapat ide sampai buka salon dan spa ini. 

"Ketika saya mau keluar dan buruh-buruh agak kerepotan, darisitu mulai mengeluh. 

Dengan begitu timbul ide, kalau begitu kita coba buat salon," kata Rahman ide itu bersama istrinya. 

Lanjutnya, prioritas mereka di salon ada salah satu kekhususan agar pengunjung yang datang merasa nyaman. 

"Khusus wanita di salon kami privasinya lebih terjaga," tambahnya

Dikatakannya, salon mereka tersebut sudah berjalan selama 3 tahun, setahun sebelum ada pandemi di Manado hingga sekarang.

"Awal pandemi kita memang sangat berat, apalagi saat harus tutup. 

Saat menurunkan jam kerja, karena pandemi ada beberapa karyawan ibu-ibu yang nangis, apalagi suami mereka saat itu sudah di rumahkan daei pekerjaan," ungkapnya.

Namun, tidak membuat mereka putus asa, tetap komunikasi setiap hari dengan karyawan saat Megamal di tutup. 

Katanya, pada saat Megamall buka semua karyawan harus tes antigen, karena ada yang takut mereka langsung memilih berhenti. 

"Tapi kami datangi di rumah mereka berbicara baik-baik dan mereka kembali lagi bekerja," pungkasnya.

Sedangkan bagi Merlin, Alhamdulilah saat salon ini dibuka, sambutan dari masyarakat dan teman-teman sangat mensuport. 

"Tapi kami tidak menyangka ada pandemi ini, yang sangat berdampak, tapi tekat kami tidak hanya berhenti begitu saja," ucapnya. 

Menurutnya, sebelum pandemi karyawan paling banyak pernah sampai 12 orang. Namun sekarang karyawan hanya 6 orang karena masih pandemi. 

"Salon kami sibuka jam 10 pagi sampai jam 10 malam. 

Saat pandemi di Manado beberapa bulan lalu, ada karyawan yang mengeluh karena selama dua bulan mereka pakaian seperti astronot," katanya. 

Lanjutnya, ketika ada anjuran semua karyawan harus di vaksin, langsung sampaikan ke semua karyawan supaya harus, agar pengunjung merasa aman. 

"Kalau hari libur pengunjung 60 persen bisa dapat, tapi kalau hari biasa hanya 40 persen, belum 100 persen sebelum pandemi," pungkasnya. (fis)

Arteria Dahlan Kena Teguran Partai, Sekjen PDIP Minta Jadi Pembelajaran Kader: Hati-hati Berbicara

YouTuber di Dunia dengan Bayaran Tertinggi

Kecelakaan Maut Tadi Pukul 05.54 WIB, Truk Muatan Bata Tabrak Belakang Dump Truk, Ada Korban Tewas

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved