SMA N 3 Manado Laksanakan PTM 100 Persen, Grace Lowing: Interaksi di Sekolah Sangat Penting

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sekolah-sekolah di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sejak Senin (10/1/2022).

Salah satunya adalah SMA N 3 Manado yang terletak di Jalan Pogidon Nomor 13, Tumumpa Satu, Tuminting, Manado, Sulut.

Meski begitu, karena keterbatasan ruang beberapa kelas di SMA N 3 Manado tidak melaksanakan PTM 100 persen.

"Karena ada beberapa ruangan yang harus direnovasi, yang PTM setiap hari baru kelas XII. Sedangkan kelas X dan kelas XI ada hari di mana mereka masuk ke sekolah ada hari mereka mengikuti kelas secara daring," terang Kepala Sekolah SMA N 3 Manado, Grace Lowing ketika ditemui Tribunmanado.co.id, Rabu (19/1/2022).

Sedangkan ekstrakulikuler (ekskul) yang diperbolehkan berkegiatan secara langsung adalah Paskibra dan Pramuka.

Meski pandemi virus corona (Covid-19) sudah tidak terlalu parah, Grace tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat di SMA N 3 Manado.

Protokol kesehatan tersebut disediakan dengan cara mewajibkan seluruh guru, karyawan, maupun murid untuk mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer sebelum masuk ke lingkungan sekolah.

Selain itu, penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga diwajibkan bagi seluruh penghuni sekolah.

"Semuanya juga tentu wajib menggunakan masker. Lalu di depan-depan kelas dan toilet ada Satgas Covid-19 yang merupakan siswa dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang saat piket tidak sedang mengikuti jam pelajaran," kata Grace.

Keterisian kelas saat ini pun tidak dibatasi, sehingga sebanyak 36 siswa bisa hadir secara langsung di kelas.

"Namun jika ada siswa yang sakit tidak kami perkenankan masuk ke sekolah, tetapi mengikuti kelas secara daring atau diberi tugas oleh guru. Jadi sejak hari pertama penerapan PTM belum pernah kelas sampai penuh," tambah Grace.

Saat ini, hampir seluruh penghuni SMA N 3 Manado juga sudah mengikuti vaksinasi.

Hanya ada sekira dua sampai tiga guru yang belum mengikuti vaksinasi karena saat digencarkan vaksinasi mereka sedang hamil dan belum diperbolehkan mengikuti vaksinasi.

"Tapi sekarang guru-guru tersebut sudah melahirkan dan menyusui. Sekarang ibu menyusui juga sudah bisa vaksin sehingga kami mengimbau mereka untuk segera vaksin," ucap Grace.

Guru dan Murid Antusias Ikuti PTM 100 Persen.