Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Eks Kapolri Jenderal Sutarman Singgung Politik saat Dicopot: Jangan Sampai Polri Diombang-ambingkan

Dalam amanatnya, Jenderal Sutarman berharap agar pergantian pucuk pimpinan Polri tidak menimbulkan persoalan di internal Polri, apalagi politik.

Editor: Frandi Piring
Warta Kota/Herudin
Eks Kapolri Jenderal Sutarman Singgung Politik saat Dicopot. 

1. Beri dukungan moral

"Kinten-kinten setengah wulan kepungkur, kula dhateng Jakarta. Ten mrika, kula ngleremaken anak kula

(Sekitar setengah bulan yang lalu, saya ke Jakarta. Tujuannya ialah untuk menentramkan hati dan mendukung anak saya)," ungkapnya.

2. Pertemuan berlangsung singkat

Hanya sebentar saja Pawiro tinggal di kediaman sang Jenderal. Pertemuannya dengan Sutarman pun berlangsung singkat.

"Kula ten Jakarta namung sekedhap, niku mawon mboten kepanggih anak kula dangu. Sonten kula nyipeng, enjinge nembe kepanggih piyambake, niku nggih namung ngomong-ngomong sekedhik.

(Di Jakarta hanya sebentar saja. Itu saja tidak bertemu dengan saya lama, hanya sebentar. Sore hari, saya sampai dan menginap. Baru keesokan harinya, saya bertemu dia dalam sebuah sarapan)," kenangnya.

3. Ungkap alasan tolak 2 jabatan

Dalam pembicaraan itu, Pawiro sempat bertanya tentang kelanjutan karier Sutarman.

"Tarman matur piyambake ditawari dados menteri utawa dubes. Nanging ditolak sedaya. Piyambake pengin bebas merdika.

(Sutarman bilang bahwa ia ditawari menteri ataupun dubes. Tetapi, keduanya ditolak. Ia bilang ingin menjadi orang yang bebas merdeka)," ucapnya.

4. Beri nasihat

Pawiro juga tidak menentang keputusan jenderal bintang empat tersebut untuk leren (beristirahat).

Ia juga menasihati Sutarman agar sabar dan merelakan saja apa yang sudah terjadi.

"La kowe sing sabar, trimak-trimakno, rasamu ya mesthi rak penak. Aku ngerti.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved