Porang Varietas Asli Sulut Sasar Pasar Cina, Pemerintah Mulai Lakukan Registrasi Kebun

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Komoditas Porang asal Sulut mencoba menembus pasar ekspor Cina.

Porang sejenis tanaman umbi-umbian yang belakangan 'booming' sebagai komoditas ekspor yang punya nilai tinggi.

Kabarnya untuk bibitnya saja saat ini dibandrol Rp 450.000 per kilogram

Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian Pemprov Sulut melakukan registrasi lahan kebun porang di Sulut.

Selasa (18/1/2022), Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih melakukan registrasi kebun Porang perdana di Desa Werot, Kecamatan Likupang Selatan, Minahasa Utara.

Lahan seluas 7 hektare ini milik Petani Porang lokal, Sujatmiko ini akan menjadi lokasi penghasil bibit Porang untuk kebutuhan lokal.

Kepala Balai Pengawasan Sertifikasi Benih, Cakra Gundo mengatakan, tugas instansinya sesuai arahan kementerian pertanian untuk mempercepat kebutuhan ekspor ke negara luar.

Salah satu syarat eskpor, produksi Porang di Indonesia khususnya Sulut, lahan teregistrasi sehingga megara tujuan eskpor itu tahu data dari mana asal porang tersebut.

Prosesnya lahan perkebunan Porang ini diregistrasi dari usulan kelompok itu sendiri. 

Diusulkan ke kabupaten diteruskan ke provinsi kemudian ke pusat. setelah itu porang yang ada di Sulut ini sudah teregistrasi.

Selain regitrasi lahan porang, balai juga berupaya melakukan sertifikasi untuk varietas porang lokal

"Kita akan sertifikasi untuk memenuhi ketersediaan benih yang dibutuhkan di provinsi Sulut, kita juga harus punya ciri khas varietas," ujarnya.

Koperasi Produsen Petani Porang Sulut merupakan pemain utama porang Sulut saat ini.

Selain mempersiapkan pembangunan pabrik, koperasi ini ingin menarik petani terjun menanam porang

"Dari koperasi beranggotakan 50 petani, simpatisan sekitar 200-an.