Berita Nasional
Faktor-faktor yang Mendasari Kecenderungan Seseorang Melakukan KDRT
Kekerasan sendiri bisa mengakibatkan bukan hanya dampak pada fisik melaikan juga kejiwaan seseorang yang menjadi korban.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kekerasan terhadap perempuan masih marak ditemui hingga kini.
Kekerasan sendiri bisa mengakibatkan bukan hanya dampak pada fisik melainkan juga kejiwaan seseorang yang menjadi korban.
Masalahnya, kebanyakan penyintas tidak berani meminta perlindungan atau pertolongan atas kekerasan yang mereka alami.
Pelaku menggunakan kekerasan dalam rumah tangga untuk mendapatkan kekuasaan dan kontrol atas target mereka, seperti dilansir Psychcentral.
Faktor-faktor ini dapat mendasari pelaku memiliki kecenderungan melakukan kekerasan:
- mengalami trauma masa kecil
- memegang sistem kepercayaan tertentu tentang hierarki dan dominasi
- menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga sebagai seorang anak
Namun, tidak semua orang yang mengalami faktor-faktor tersebut dapat melakukan kekerasan.
Lantas, apa yang menyebabkan terjadinya kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga?
Kejahatan pada perempuan dalam rumah tangga dapat disebabkan oleh beragam faktor.
Dalam beberapa kasus, kekerasan pada perempuan secara domestik yang dilakukan pasangan intim dapat dipengaruhi oleh situasi.
Misalnya, jika kamu dan pasangan sama-sama mengalami kecenderungan kekerasan dalam rumah tangga, situasinya bisa cepat lepas kendali.
Sementara kemungkinan penyebab kekerasan dalam rumah tangga lainnya mungkin lebih rumit.
Selanjutnya, anak-anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga mungkin tumbuh dengan berpikir bahwa kekerasan fisik atau psikologis adalah cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik.
Maka itu, perlunya kontrol yang dapat mengarah pada kekerasan dalam rumah tangga dapat dikaitkan dengan beberapa faktor individu, di antaranya:
- Akses pendidikan yang kurang
- Gangguan kepribadian
Selanjutnya kejahatan pada perempuan dalam rumah tangga dapat dikaitkan dengan faktor lainnya berikut.
- Penggunaan zat
- Sikap budaya
- Rendah diri
- Berjuang dengan manajemen kemarahan
- Ketidakamanan
Namun, memiliki beberapa dari sifat-sifat ini tidak secara otomatis berarti seseorang akan melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
Memiliki pasangan yang merasa tidak aman atau mengalami harga diri yang rendah tidak berarti mereka memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan.
Kekerasan dalam rumah tangga dipisahkan oleh pola perilaku satu pasangan yang digunakan untuk mendapatkan atau mempertahankan kontrol dan kekuasaan atas pasangannya.
Biasanya, perilaku kasar dimulai secara halus dan bertahap dan dapat menjadi terus menerus dari waktu ke waktu.
Jika abda mengalami atau melihat kekerasan pada perempuan secara domestik, segera meminta bantuan ke orang terpercaya atau lembaga perlindungan perempuan dan anak setempat.(*)
• Video Syur Mirip Anggota DPRD Medan Viral, Kapolres Pelabuhan Belawan Minta Video Dikirim ke WA
• UPDATE, Harga Emas 16 Januari 2022, Berada di Angka Rp 938 Ribu per Gram
• Bikin Wajah Kusam Jadi Glowing dan Cerah, Berikut 4 Sheet Mask untuk Anda