Digital Activity
Cerita Vebry Tri Haryadi, dari Jurnalis hingga Pengacara, Pernah Diancam dan Diburu Preman
Cita-cita Vebry Tri Haryadi menjadi pengacara itu terinspirasi dari salah seorang kerabatnya.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Menjadi pengacara bukanlah suatu kebetulan bagi seorang Vebry Tri Haryadi.
Sedari SMA, ia sudah punya cita-cita berkarier di dunia Hukum Acara.
Hal itu diceritakan Vebry Tri Haryadi saat hadir di podcast Tribun Manado, Sabtu (15/1/2022).
Cita-cita menjadi pengacara terinspirasi dari salah seorang kerabatnya.
"Dari om saya. Jadi om saya adalah pengacara juga di Pulau Jawa," ujarnya.
Vebry menuturkan, selepas SMA dirinya langsung melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi.
Untuk mengasah kemampuannya di bidang Hukum Acara, pada semester akhir Vebry masuk Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Manado.
Selepas dari YLBHI, cita-citanya menjadi seorang pengacara justru tertunda.
Tamat Fakultas Hukum, Ia malah 'terjerumus' ke dunia kuli tinta (jurnalis).
Vebry mengenang, kala itu di tahun 2002 seorang teman mengajaknya untuk menjadi wartawan di salah satu media yang ada di Sulawesi Utara.
"Jadi saat itu ada teman yang mengatakan kepada saya bahwa ada salah satu media di Sulawesi Utara membutuhkan reporter. Saya pun melamar. Akhirnya diterima sebagai jurnalis," kata dia.
Setelah lama bekerja sebagai wartawan, di tahun 2010 ia memutuskan untuk membangun media sendiri.
"Tahun 2010 itu saya mulai membangun media online. Dan hingga saya jadi pengacara, media online saya itu masih ada," terang dia.
Tahun 2014, Vebry akhirnya meneruskan cita-citanya yang tertunda. Dia dilantik sebagai pengacara oleh Kongres Advokat Indonesia (KAI).
Pernah diancam hingga diburu preman