Gempa di Banten
Sejarah Gempa di Banten, Guncangan M 7,9 hingga Tsunami Setinggi 30 Meter, Pernah Hancurkan Banten
Berikut sejarah gempa bumi merusak di Selat Sunda, yang disampaikan BMKG dalam rilis Jumat (14/1/2022).
22 Desember 2018. Selat Sunda dilanda tsunami akibat longsoran Gunung Anak Krakatau
2 Agustus 2019 terjadi gempa M7,4 yang merusak di Banten dan berpotensi tsunami.
Analisis BMKG tentang Gempa Banten 6,7 SR
Catatan awal BMKG tentang gempa di Banten ini menunjukkan gempa berkekuatan M 6,7 SR dengan kedalaman 10 km.
"Info Gempa Mag:6.7, 14-Jan-22 16:05:41 WIB, Lok:7.01 LS, 105.26 BT (52 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedlmn:10 Km," tulis akun Instagram @infobmkg.
Namun setelah dianalisis lagi, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,6 SR.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.
Menurut BMKG, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkap BMKG melalui akun Instagram @infobmkg.
BMKG melaporkan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang dengan skala VI MMI.
Getaran dirasakan oleh semua penduduk dan membuat masyarakat cukup terkejut hingga berlarian keluar ruangan.
Di Labuan dan Sumur, gempa dirasakan dengan kekuatan IV MMI. Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, bandar Lampung, dirasakan III – IV MMI.
Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kab.Bogor, Kotabumi, dirasakan II - III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Gempa Susulan