Terkini Nasional
Kasus Positif Omicron Bertambah, Berikut Data Terbaru dari Kementerian Kesehatan
Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia menjadi 506 sejak pertama terkonfirmasi pada 27 November 2021 silam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia menjadi 506 sejak pertama terkonfirmasi pada 27 November 2021 silam.
Terjadi penambahan jumlah kasus positif varian Omicron sebanyak 92 dari sebelumnya 414 kasus.
Demikian data terkini dari Kementerian Kesehatan dirilis dalam laman Setkab.go.id, Rabu (12/1/2022).
Diketahui, kasus pertama teridentifikasi dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria.
Dari 506 kasus, 84 di antaranya merupakan kasus transmisi lokal.
Sementara, 422 lainnya merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Jika dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak bergejala dan sebagian lainnya memiliki gejala ringan,
Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.
Untuk penanganan ini, Kemenkes akan mempersiapkan telemedicine bagi pasien Omicron yang melakukan isolasi di rumah.
Dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien.
Dari sisi kekebalan, pemerintah mulai memberikan vaksinasi booster gratis, per hari ini, Rabu (12/1/2022), bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara pemerintah menyiapkan sisi hilirnya, masyarakat diminta untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri terlebih dahulu.
Sebab, kasus penularan Omicron paling banyak didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Kemenkes juga mendorong masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
Masyarakat juga diminta aktif melakukan pemantauan dan pelaporan terhadap penemuan cluster-cluster baru Covid-19.
Update corona atau Covid-19 varian Omicron di Indonesia bisa di akses di sini.
Kombinasi Vaksin Rekomendasi Pemerintah
Simak kombinasi vaksin yang akan diberikan untuk vaksinasi booster pemerintah Indonesia.
Untuk diketahui, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), vaksin booster akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Pemberian vaksinasi booster tersebut akan diberikan secara bertahap mulai 12 Januari 2022, hari ini.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan beberapa kombinasi yang dapat digunakan untuk vaksinasi ketiga.
"Pemerintah akan memberikan vaksinasi booster dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini, karena jenisnya akan berbeda dengan ketersediaan vaksin di tahun lalu," terang Menkes Budi, Selasa (11/1/2022), dikutip dari Setkab.go.id.
Kombinasi vaksinasi booster di antaranya:
- Penerima vaksin primer jenis Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, diberikan booster setengah dosis vaksin Pfizer;
- Penerima vaksin primer jenis Sinovac, akan diberikan booster setengah dosis vaksin AstraZeneca;
- Penerima vaksin primer jenis AstraZeneca, akan diberikan booster setengah dosis vaksin Moderna.
Kendati demikian, penetapan kombinasi ini dapat berubah mengikuti ketersediaan vaksin yang ada di Indonesia.
Yang pasti, juga harus mengantongi hasil riset yang sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Baca juga: Menkes: Vaksin Booster untuk Penerima Sinovac, Bisa Pfizer atau AstraZeneca Setengah Dosis
“Ini adalah kombinasi awal dari regime vaksin booster yang kita akan berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan juga hasil riset yang sudah disetujui BPOM dan ITAGI, yang nantinya bisa berkembang tergantung terhadap hasil riset yang baru dan ketersediaan vaksin yang ada,” lanjut Menkes Budi.
Skema Vaksinasi
Mengenai skema vaksinasinya, vaksin booster akan dilakukan dengan dua skema yaitu vaksin homologous dan heterologous.
Hal tersebut diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Jumat (31/12/2021).
"Satu yang homologous di mana suntikan pertama kedua dan ketiga sama."
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perintahkan Anak Buah Kawal Terus Agenda Vaksinasi Covid-19
"Ini Emergency Use Authorization (EUA) diharapkan awal bulan (nanti) bisa diterbitkan."
"Dan ITAGI akan merekomendasikan yang heterologous yang suntikan ketiga berbeda dengan ketikan pertama dan kedua," sambung Airlangga.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Baca berita lain terkait Penanganan Covid-19
https://manado.tribunnews.com/topic/penanganan-covid
Telah tayang di: