Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Dugaan Korupsi

Bawa Bukti Hasil Audit, Erick Thohir Laporkan Dugaan Korupsi di Garuda Indonesia: Jadi Bukan Tuduhan

Hal tersebut setelah sebelumnya dikabarkan akan mengalami kebangkrutan.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Menteri BUMN, Erick Thohir 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui PT Garuda Indonesia memang tengah jadi sorotan.

Hal tersebut setelah sebelumnya dikabarkan akan mengalami kebangkrutan.

Kini muncul kabarnya di PT Garuda indonesia ada dugaan korupsi.

Baca juga: Dulu Hanya Menikah 12 Hari Karena Dipukuli Suami Hingga Memar, Nasib Artis Cantik Ini Kini Disorot

Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Tinjau Renovasi Anjungan Daerah Sulut di TMII Jakarta

Baca juga: Masih Ingat Lenny Marlina? Dari Keluarga Sederhana Hingga Jadi Artis Tercantik, Ini Kabarnya Kini

Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan adanya dugaan korupsi di PT Garuda Indonesia Tbk ke Kejaksaan Agung.

Erick menyerahkan bukti berupa hasil audit investigasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Diketahui, Erick melayangkan laporan tersebut pada Selasa (11/1/2022).

Dugaan korupsi yang dilaporkan berkaitan dengan pengadaan leasing pesawat ATR 72-600.

"Ini kita serahkan audit investigasi jadi bukan tuduhan."

"Karena kita sudah bukan eranya saling menuduh, tapi mesti ada fakta yang diberikan," tutur Erick dalam konferensi persnya di Kejagung, dikutip Tribunnews dari tayangan YouTube Kompas TV.

Namun, menurut Erick, tak hanya terkait pengadaan leasing ATR 72-600, melainkan ada pula indikasi korupsi dengan merek pesawat yang berbeda-beda.

Tetapi, untuk hari ini, pihaknya khusus melaporkan leasing pesawat ATR 72-600.

Tak hanya itu, Erick juga mengungkapkan lessor atau penyewa pesawat Garuda Indonesia terlalu banyak dibanding maskapai lain, yakni mencapai 28 persen.

Juga, menurut Erick, Garuda Indonesia terlalu memiliki banyak jenis pesawat sehingga operasional lebih mahal.

Setelah didalami lagi, Erick mengatakan banyak pembelian yang hanya sebatas pembelian pesawat.

"Bukan rutenya yang dipetakan, pesawatnya apa. Jadi pesawatnya dulu, baru rutenya."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved