Grace Karundeng
Sebelum ke Kanada, Grace Karundeng Jabat Ketua Pemuda Centrum Advent Airmadidi
Grace Karundeng (18), mahasiswi cantik asal Minut yang ditemukan tewas di Kanada, dikenal sebagai pemuda yang rajin di gereja.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Bebernya Grace tinggal bersama Christine. Saat kejadian itu, Christine bangun dan mendapati adiknya sudah tidak ada.
Sebut dia, sang kakak sangat terpukul. Ia terus menguatkan Christine.
"Dia ingin pulang bersama jasad adiknya. Saya katakan kalau demikian kamu harus kuat," katanya.
Dikatakannya Christine yang sudah dua tahun lebih di Canada belum pernah pulang Minut. Begitupun Grace almarhum.
Mengenai penyebab kematian anaknya, Tessie mengaku belum tahu. Ia mempercayakan penyelidikannya pada aparat berwajib.
Beber dia, pihaknya tengah berkonsultasi dengan konsulat Indonesia di Canada untuk kepulangan jenazah Grace.
"Kami perkirakan pengurusan berkasnya memakan waktu 3 hingga 7 hari," kata dia.
Ia mengaku sangat terpukul dengan peristiwa kematian putrinya.
"Sebagai orang tua saya sangat terpukul. Ini pergumulan yang sangat berat untuk kami lalui, saya berdoa agar Tuhan kuatkan kami," kata dia sambil meneteskan air mata.
Dirinya belum tahu penyebab tewasnya sang anak.
Sebut dia, Grace adalah anak yang sangat baik.
Ia penurut serta sangat kreatif. "Dia membuat sebuah video jurnalisme berbagai bangsa.
Ia menyampaikan narasi berbagai bahasa dengan pakaian dari bangsa itu," katanya.
Ia mengatakan, Grace belajar ke luar negeri karena terobsesi kakaknya yang belajar di sana.
Ia mengambil kuliah manajemen dan baru satu semester. "Rencananya ia segera ujian semester," katanya.