Berita Viral
Di Suku Ini Boleh Saling Bertukar Istri Bahkan Pria dan Wanita Bebas Berciuman dengan Siapa Saja
Suku ini selalu mengikuti kemauan mereka sendiri dan tidak mematuhi norma sosial dan memiliki kebiasaan bertukar istri yang unik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Para Drokpa tidak pernah takut berciuman di depan umum, bahkan sebelum menikah.
Pemerintah India dan Pakistan sama-sama melarang berciuman di depan umum karena mereka menganggapnya sebagai tindakan yang tidak beradab.
Oleh karena itu, suku Drokpa berhenti melakukannya ketika ada orang luar.
Berasal dari suku kuno, suku ini selalu mengikuti kemauan mereka sendiri dan tidak mematuhi norma sosial dan memiliki kebiasaan bertukar istri yang unik.
Melansir dari Eva.vn, India dihuni oleh banyak suku, beberapa di antaranya muncul dari zaman prasejarah terkait dengan evolusi manusia.
Di dataran tinggi wilayah Ladakh, selain tempat wisata yang terkenal seperti Danau Pangong, Bukit Magnet atau biara, masih ada suku yang dikatakan paling tua dan paling murni dari umat manusia, yaitu suku Drokpa.
Drokpa adalah komunitas kecil orang-orang dari ras Dardik Indo-Arya kuno yang tinggal di daerah yang dikendalikan oleh India dan Pakistan.
Di sisi India, orang-orang ini terutama tinggal di wilayah Jammu dan Kashmir dan di sisi Pakistan mereka tinggal di Provinsi Gilgit-Baltistan.
Menurut sebagian besar sejarawan, Drokpa adalah satu-satunya dan keturunan sejati suku Indo-Arya.
Total populasi komunitas Drokpa berkisar antara 3.000 hingga 4.000 orang dan dianggap sebagai salah satu suku paling langka di dunia.
para anggota suku Drokpa di wilayah Ladakh, India. (eva.vn)
Mereka menggunakan varian bahasa Shina yang disebut Minaro untuk berkomunikasi.
Bahasa ini dilestarikan melalui lagu daripada konvensi tertulis.
Ada dua teori utama tentang asal usul suku Drokpa.
Hipotesis pertama, sebagian besar sejarahwan mengganggap Drokpa sebagai keturunan suku Indo-Arya.
Beberapa sejarahwan lain percaya bahwa suku tersebut keturunan dari tentara-tentara Alexander Agung.
Mayoritas Drokpa beragama Buddha, tetapi praktik keagamaan mereka berbeda dari agama Buddha tradisional.
Mereka percaya dewa dan manusia dulu hidup bersama, tetapi hubungan ini rusak karena kesombongan dan keegoisan manusia.
Para Drokpa percaya bahwa suatu hari para dewa akan kembali hidup dengan manusia jika manusia tidak lagi egois.
Anggota suku Drokpa mengenakan bunga di kepala mereka untuk menyenangkan para dewa dan Buddha dari agama mereka.
Selain itu, beberapa Drokpa juga menganut aliran Islam Syiah.
Suku ini terutama bergantung pada pertanian.
Mereka menanam buah-buahan seperti anggur, apel, kenari, almond, kentang, tomat, jagung, gandum dan lainnya.
Tanaman ini adalah bagian dari makanan sehari-hari mereka, sisanya akan dijual untuk mendapatkan uang.
Sebagian besar waktu yang mereka habiskan adalah dengan menjadi vegetarian.
Pada acara-acara khusus atau tergantung pada kondisi ekonomi keluarga, mereka akan lebih banyak makan daging.
Untuk alasan agama, kelompok etnis ini tidak makan susu dan unggas.
Suku Drokpa adalah suku pekerja keras dan pekerjaan utama mereka adalah bertani.
Anggota klan sangat ramah dan orang luar dapat berpartisipasi dalam ritual mereka.
Meskipun menjadi suku paling primitif, para anggotanya percaya bahwa mereka lebih unggul dari ras lain.
Dalam hal pakaian, para wanita Drokpa mengenakan gaun wol yang dihiasi dengan berbagai permata dan kerang.
Mereka menaruh bunga di kepala mereka untuk menyenangkan para dewa.
Pria juga mengenakan rok wol, tetapi dengan celan dan rompi untuk melindungi dari hawa dingin.
para anggota suku Drokpa di wilayah Ladakh, India. (eva.vn)
Musik bukan hanya budaya, tetapi juga bagian dari agama para Drokpa.
Anggota suku sering bernyanyi dalam ucara untuk berbagai tujuan.
Salah satu ritual tersebut adalah untuk memperingati pemisahan para dewa dari manusia.
Selama liburan, para Drokpa akan berkumpul, makan, bernyanyi dan menari bersama.
Selain itu, para Drokpa memiliki upacara Bonano.
Dalam upacara ini, perempuan dan laki-laki akan menari berjajar dan saling berciuman selama 3 malam berturut-turut.
Yang menarik dari suku Drokpa adalah kode mereka yang unik.
Jika ada gelar untuk suku paling kotor di dunia, mungkin Drokpa akan menang.
Mereka percaya mandi dapat menghapus semua karunia spiritual yang telah diberikan para dewa kepada mereka.
Karena itu, mereka tidak mau mandi untuk menjaga keutuhan berkah tersebut.
Berbeda dengan komunitas lain di daerah itu, para Drokpa tidak pernah takut berciuman di depan umum, bahkan sebelum menikah.
Pemerintah India dan Pakistan sama-sama melarang berciuman di depan umum karena mereka menganggapnya sebagai tindakan yang tidak beradab.
Oleh karena itu, suku Drokpa berhenti melakukannya ketika ada orang luar.
Ketika mata-mata yang penasaranitu pergi, para Drokpa akan melanjutkan gairah mereka.
para anggota suku Drokpa di wilayah Ladakh, India. (eva.vn)
Bertukar istri juga menjadi tradisi kontroversial dalam suku Drokpa.
Kebiasaan ini dulunya dilakukan di depan umum, tetapi setelah dilarang oleh pemerintah, para Drokpa menjadi lebih hati-hati.
Mereka hanya merayakannya di rumah mereka atau di dalam komunitas mereka sendiri.
Selain itu, dalam keluarga Drokpa, kakak laki-laki akan berbagi istri dengan adik laki-laki untuk mencegah perselisihan warisan.
Nenek moyang Drokpa memiliki peradaban di barat laut India dan banyak garis keturunan modern di bagian dunia ini diturunkan dari mereka.
Dengan demikian, Drokpa menjadi bagian yang sangat penting dari sejarah manusia.
Baca juga: 3 Berita Populer Selebriti Sore ini, Pesan Krisdayanti, Kabar Felicia Tissue dan Ayu Aulia
Baca juga: Rahasia Cassandra Angelie yang Selama ini Ditutupi Akhirnya Diungkap Polisi
(Yui/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul UNIK, Pria dan Wanita di Suku Ini Bebas Berciuman Dengan Siapa Saja hingga Bertukar Istri