Profil Tokoh Daerah
Sosok Grace Karundeng, Mahasiswa asal Sulut Meninggal di Kanada, Banyak Ucapan Duka
Banyak yang mengenal sosok Grace Karundeng sebagai siswi cerdas saat masih menjadi pelajar di Manado Independent School (MIS).
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Di luar, tenda didirikan. Warga dan jemaat Gereja Advent bahu membahu bangun tenda.
Orangtua Shok
Tessie, sang Ibu mengaku sangat terpukul dengan peristiwa kematian putrinya.
"Sebagai orang tua saya sangat terpukul. Ini pergumulan yang sangat berat untuk kami lalui, saya berdoa agar Tuhan kuatkan kami," kata dia sambil meneteskan air mata kepada tribunmanado.co.id
Dirinya belum tahu penyebab tewasnya sang anak. "Kami belum tahu," kata dia.
Sebut dia, Grace adalah adalah yang sangat baik. Ia penurut serta sangat kreatif.
"Dia membuat sebuah video jurnalisme berbagai bangsa. Ia menyampaikan narasi berbagai bahasa dengan pakaian dari bangsa itu," katanya.
Ia mengatakan, Grace belajar ke luar negeri karena terobsesi kakaknya yang belajar di sana. Ia mengambil kuliah manajemen dan baru satu semester. "Rencananya ia segera ujian semester," katanya.
Kepergian Grace, sebut dia, membawa duka, bukan hanya bagi keluarga tapi juga warga.
Ia bercerita, para pemuda di dua gereja meneteskan airmata kala mengetahui Grace meninggal.
"Warga dan pemuda sekitar berbondong bondong membuat sabuah (tenda)," bebernya.
Untuk kepulangan jenazah, ia masih berkonsultasi dengan konsulat Indonesia di Kanada.
Waktu pengurusan berkas memakan waktu 3 hingga 7 hari.
"Kemungkinan jenazahnya tiba di sini hari kesepuluh," katanya.
Bupati Sitaro Eva Sasingen melayat di rumah duka di Kelurahan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (9/1/2022).