Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Elly Lasut Mengenang 1 Tahun Kepergian Telly Tjanggulung, Andaikan Waktu Bisa Diputar Ulang

Kepergian Telly Tjanggulung meninggalkan penyesalan besar bagi sang suami, Elly Engelbert Lasut.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut dalam Podcast Tribun Manado, Kamis, 6 Januari 2022. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kepergian Telly Tjanggulung meninggalkan penyesalan besar bagi sang suami, Elly Engelbert Lasut.

"Andaikan waktu bisa diputar, saya ingin memberi waktu lebih banyak bersama Telly," kata Elly dalam Podcast Tribun Manado, Kamis (06/01/2022).

Elly mengatakan, sewaktu keduanya menjabat bupati, sangat jarang waktu bersama.

Elly di Talaud, Telly di Mitra. Hillary sekolah di Manado. Sangat jarang ayah ibu dan anak itu bersama. Tapi setiap kali bersama, mereka berusaha menjadikannya berkesan dan penuh makna.

Ketika Telly berpulang, Elly benar-benar kehilangan. Setahun terakhir, ada ruang kosong di hatinya.

Semakin lama, semakin terasa kehilangan itu.

"Oh begini kehilangan orang yang dicintai. Kualitas kehilangan saat baru meninggal dan lama berbeda. Karena ada saat kita sendiri," jelasnya.

Tak selamanya ia dikelilingi keluarga dan anak buah di Pemkab Talaud. Apalagi Hillary kian sibuk sebagai anggota DPR RI.

"Ada saat-saat di mana saya rindu. Ketika di kamar, sendirian. Memang beda pakaian disiapkan Telly dibanding disiapkan orang kerja," katanya.

Bupati Kepulauan Talaud ini pun mengenang. Telly menyimpan rapat bahwa sakit yang dialaminya serius.

Itu sekitar sepuluh tahun lalu. "Sepulang dari Singapura ia menjelaskan bahwa semuanya aman, biasa saja. Ia tidak bilang bahwa sakitnya berat," kata Elly.

Baru pada 28 Oktober 2020 Elly tahu sang istri sakit serius. Hari itu Elly ulang tahun. Mereka hendak makan bersama. Telly mengeluh badannya lemah. Makan bersama batal karena Telly dilarikan ke rumah sakit.

Sejak itu Telly dirawat. Kondisi Telly drop tak sadarkan diri sejak 10 Desember 2020.

Elly dan Hillary setia menunggui berhari-hari. Keduanya rela berdiri, menunggui Telly di ICU berbulan-bulan. Di ruangan ICU tak disediakan kursi bagi keluarga pasien.

Berbagai upaya dilakukan agar Telly sembuh. Termasuk minta doa dari keluarga dan pemimpin agama.

"Saya minta (Pdt) Gilbert Lumoindong, Pendeta Tiberias, bahkan Uskup Manado. Semuanya demi kesembuhan Telly," ujarnya lirih.

Harapan sempat datang pada 24 Desember 2020. Sehari jelang Natal, Elly berdoa di samping Telly.

Elly bernazar. Jika diberi mujizat oleh Tuhan, hidupnya akan didedikasikan untuk mendampingi Telly dalam pelayanan. Elly berdoa sambil menangis.

Elly menyesal. Dalam banyak kesempatan diajak Telly bersama pelayanan, ia tak bisa karena kesibukannya.

"Beberapa bulan sebelum ia masuk rumah sakit, saya diajak KKR ke Afrika tapi tak bisa. Di sana ia duduk di panggung utama bersama salah satu presiden dalam KKR yang dihadiri ribuan orang," ujar Elly.

Ia mengungkapkan, Telly memang pendoa sejati. Sebelum Elly bangun, ia berdoa. Ketika Elly pulang, Telly juga berdoa.

Tak jarang Telly berdoa sampai menangis. "Saya tanya kenapa, ia cuma bilang tidak apa-apa. Ia punya hubungan yang intim dengan Tuhan," katanya.

Ajaib, doa jelang Natal itu didengar. Telly siuman. Matanya menatap suami dan anak. Ia tersenyum dan sorot matanya memberi pesan ingin sembuh. "Rupanya dia juga berusaha keras untuk bangun," katanya.

Momen berharga itu sangat singkat. Cuma beberapa menit. Setelah itu Telly tak sadarkan diri lagi hingga menghembuskan napas terakhir pada 5 Januari 2021.

"Momen itu selalu teringat. Tuhan mendengar doa saya dan Hill," katanya kepada Jumadi Mappanganro, Host Tribun Podcast siang itu.

Setahun berlalu, Elly masih kehilangan dan menurutnya rasa itu tak akan pernah terobati.

Untuk mengobati rindu, Elly sering ke T2 Garden di Desa Koha, Minahasa. Tempat peristirahatan terakhir Telly.

"Saya selalu ingin ke sana. Mau berlama-lama. Kalau sudah semangat lagi, baru pulang ke sini, kalau rindu, ke sana lagi," ungkap dia.

Sambil menerawang, Elly bilang, ternyata kekuasaan, harta, pengakuan, kehormatan di mata orang bukan segala-galanya.

Katanya, itu semua tak sebanding dengan ketika kita bersama orang yang di lsayangi dan membangun hubungan yang berkualitas.

"Andaikan waktu bisa kembali. Kenapa waktunya pendek, waktunya tidak banyak bersama dengan Telly," ucapnya lirih," kata Elly.(ndo)

Baca juga: Breaking News, Kebakaran di Sagerat Bitung, Simin Sempat Dengar Bunyi Ledakan

Baca juga: Grace Karundeng, Mahasiswi asal Manado Tewas di Kanada Tenyata Segera Ujian

Baca juga: Update Harga Sembako di Pasar Karombasan Manado, Minyak Goreng Masih Rp 22 Ribu per Kilogram

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved