Ahok Dilapor Korupsi
Heran, Ahok hanya Bilang Terima Kasih Atas Laporan ke KPK 7 Kasus Dugaan Korupsi Eks Gub DKI
Keberadaan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) yang kembali namanya masuk bursa Calon Presiden (Capres) diusik dengan laporan dari PNPK ke KPK
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Keberadaan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) yang kembali namanya masuk bursa Calon Presiden (Capres) diusik dengan laporan dari Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tujuh kasus dugaan korupsi.
Laporan ini dilayangkan Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK) pada Kamis (6/1/2022).
Menanggapi hal tersebut, Ahok tak banyak bicara.

Ia hanya mengucapkan terima kasih saat Kompas.com menyampaikan informasi soal pelaporan dirinya.
Juga, Ahok mengirimkan beberapa link pemberitaan yang menyebut sejumlah kasus tindak pidana korupsi yang disebut PNPK sudah selesai disidangkan.
"Terima kasih atas infonya. Monggo (mengirimkan link pemberitaan terkait kasus-kasus yang dilaporkan PNPK)."
"Sudah pernah diperiksa semua," kata Ahok melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis malam.
Menurut PNPK, sedikitnya ada tujuh kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan suami Puput Nastiti Devi itu.
Tujuh kasus itu terkait RS Sumber Waras, lahan di Taman BMW, lahan Cengkareng Barat, dana CRS, reklamasi teluk Jakarta, dana non-budgeter, dan penggusuran.
Baca juga: Ahok Dituding Lakukan 7 Kasus Korupsi Ini, Laporannya Sudah Masuk ke KPK
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 7 Januari 2022 untuk 33 Kota, Ini Wilayah Potensi Diguyur Hujan Hari Ini
Dari tujuh kasus itu, beberapa di antaranya telah diselidiki KPK.
Namun, hingga kini belum jelas kelanjutannya.
“Sebagian dari kasus-kasus tersebut bahkan telah diselidiki KPK di bawah pimpinan sebelumnya, namun tidak jelas kelanjutannya,” ujar Presidium PNPK, Adhie M Massardi, di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Adhie mengibaratkan kasus-kasus tersebut layaknya hidangan yang tinggal dipanaskan saja.
Lantaran, ujar Adhie, pimpinan KPK sebelumnya memilih mendiamkan kasus yang diduga melibatkan Ahok ini.