Internasional
Eksekusi Mati 6.200 Tersangka Narkoba, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tak Mau Minta Maaf
Pemerintahan Duterte telah melakukan perang melawan narkoba, yang menimbulkan kekhawatiran dari kelompok-kelompok hak asasi manusia
Editor:
Finneke Wolajan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (South China Morning Post)
Hakim di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada bulan September 2021 telah menyetujui penyelidikan formal terhadap kebijakan anti-narkoba Duterte.
Namun ICC menangguhkan penyelidikan pada November menyusul permintaan Filipina, yang mengutip penyelidikan yang mereka lakukan sendiri.
Duterte secara sepihak membatalkan keanggotaan Filipina di ICC pada Maret 2018,
sebulan setelah jaksa mengatakan pemeriksaan pendahuluan atas perang narkoba sedang berlangsung. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 6.200 Orang Tewas dalam Kebijakan Anti-Narkoba di Filipina, Presiden Duterte Menolak Minta Maaf
Berita Terkait