Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Ingat Umar Patek? Teroris Bom Bali Kini Kembali ke NKRI, Sempat jadi Pasukan Pengibar Bendera

Umar Patek (49) adalah asisten koordinator lapangan saat peledakan Bom Bali 1 pada tahun 2002 silam.

Editor: Rhendi Umar
Kolase Foto Tribunnews.com/BBC.COM
Kabar terbaru Umar Patek, terpidana Bom Bali. 

Ia mengungkapkan jika salah satu faktor pendukung terbesar Umar Patek untuk berubah adalah keluarga.

"Keluarga yang mengubah jalan hidup saya", ungkap mantan teroris pelaku bom bali itu.

Umar mengungkapkan jika keluarga adalah orang pertama yang merangkul dan tidak membenci Umar Patek.

Meski sempat menentang jalan pemikirannya, keluarganya tidak pernah membenci dosa-dosa yang pernah ia lakukan.

Selain keluarga, Umar juga mengaku jika ia mendapatkan dukungan dari pihak Aparat Keamanan Negara.

Seperti polisi, TNI dan petugas penjaga Lapas yang sudah bersikap seperti teman dan saudara kepada Umar.

Dengan cara-cara pendekatan seperti itulah yang akhirnya membuat Umar luluh dan memutuskan untuk kembali mengikuti upacara peringatan HUT RI pada tahun 2014.

Usai mengikuti upacara, Umar menyampaikan keinginannya untuk menjadi petugas pengibar bendera.

Sampai akhirnya, pada tahun 2015,2016 dan 2017 Umar dipercaya untuk menjadi pengibar bendera selama tiga kali berturut-turut.

Umar Patek (depan), terpidana teror bom Bali jadi pengibar bendera merah putih Upacara 17 Agustus. (tribunnews.com)
Ketika Najwa menyinggung soal aksi teror bom yang belakangan ini terjadi, Umar pun turut memberikan tanggapannya.

Umar bahkan mengutuk aksi teror bom yang belakangan ini terjadi sangatlah biadab dan tidak bisa diterima dalam ajaran agama Islam.

Apalagi aksi teror bom yang belakangan ini terjadi melibatkan anak-anak dan para wanita.

Umar patek, terpidana bom Bali. 1
Umar patek, terpidana bom Bali. 1 (BBC.com Indonesia)

Umar juga menjelaskan perbedaan pemahaman antara pelaku teror bom saat ini dengan pemahamannya dulu.

"Karena anak-anak yang sekarang ini, yang melakukan aksi-aksi teror belakangan, saya perhatikan mereka memiliki pemahaman takfiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved