Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembelot Korsel

Pembelot Korea Selatan Diduga Sudah Tembus ke Korea Utara, tak Jamin Masih Hidup

Tak tahu apa motovasinya. Yang pasti seorang yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) telah melintasi daerah perbatasan menuju Korea Utara (Korut).

Editor: Aswin_Lumintang
via Kompas.com/AFP ED Jones
OTK dari Korsel Masuk Korea Utara Tanpa Diketahui saat Tahun Baru. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KORSEL - Tak tahu apa motovasinya. Yang pasti seorang yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) telah melintasi daerah perbatasan menuju Korea Utara (Korut). Hingga kini kondisinya tidak diketahui apakah masih hidup, tewas tertembak atau ditahan militer Korut.

Ya, Informasi yang diperoleh seorang warga Korea Selatan melintasi perbatasan ke Korea Utara saat Tahun Baru.

Orang tersebut dapat menghindari deteksi selama beberapa jam meskipun ada operasi pencarian oleh pasukan Korea Selatan.

Mengutip BBC, kepala militer di Seoul mengatakan, mereka tidak tahu apakah orang itu masih hidup.

Bendera Korea Utara
Bendera Korea Utara (Istimewa)

Tetapi Korea Selatan telah mengirim pesan ke Korea Utara untuk memastikan keselamatan orang tersebut dan meminta mereka untuk dilindungi.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan, orang itu terdeteksi di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea, di sebuah titik di pantai timur sekitar pukul 21:20 waktu setempat (12:20 GMT) pada hari Sabtu (1/1/2022).

Pejabat pertahanan di Seoul telah berjanji untuk merombak sistem pertahanan perbatasan setelah pelanggaran serupa di masa lalu.

Sementara itu, Korea Utara telah menerapkan kebijakan tembak-tembakan selama pandemi.

Pada September 2020, pasukan Korea Utara menembak dan membakar seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang hilang di laut.

Insiden itu memicu kehebohan.

Baca juga: Warga Lihat Sopir dan Penumpang Rebutan Setir Sebelum Mobil Menabrak Warung, Kejadian di Tasikmalaya

Baca juga: Kecelakaan Maut, Motor Tabrak Mobil, Ibu dan Anak Meninggal Dunia

Pyongyang menyalahkan aturan anti-virus dan meminta maaf.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat nasional dan menutup sebuah kota setelah seorang pembelot Korea Utara yang menurut Kim memiliki gejala Covid-19, menyeberang ke Utara dari Selatan.

Penguncian terkait pandemi Korea Utara dan pembatasan pergerakan di dalam negeri juga telah mengurangi jumlah pembelotan dari Utara ke Selatan.

Perbatasan antara Korea Utara dan Selatan adalah salah satu daerah yang paling dijaga ketat di dunia.

Perbatasan dipenuhi dengan ranjau darat, dikelilingi oleh pagar kawat listrik dan berduri dan kamera pengintai dan penjaga bersenjata seharusnya waspada 24 jam sehari.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved