Desember 2021, Manado Inflasi 0,95 Persen, Lagi-lagi Karena Rica dan Daging Babi

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kota Manado mengalami inflasi 0,95 persen di Bulan Desember 2021.

Inflasi Desember, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,54 pada November 2021 menjadi 108,56 pada Desember 2021.

"Dari sebelas kelompok pengeluaran di Manado, tiga kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks," kata Asim, Senin (03/12/2021).

Tiga kelompok itu, makanan, minuman dan tembakau 2,90 persen; kelompok transportasi sebesar 0,92 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,07 persen.

Dilihat dari komoditasnya, penyumbang Inflasi terbesar di Manado pada Desember 2021 yaitu cabai rawit alias rica.

Rica menyumbang sebesar 0,5942 persen. Selain rica, penyumbang inflasi ialah tiket pesawat, minyak goreng, ikan Cakalang, telur ayam, cabai merah, bawang merah, daging babi dan minuman ringan.

Asim mengatakan, beberapa komoditas harganya naik karena tingginya permintaan di momen perayaan Natal 2021 dan menjelang Tahun Baru.

Di sisi lain, adapun tiga kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,67 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga  0,05 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.

Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan yaitu pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga; kesehatan; pendidikan;  penyediaan makanan/minuman dan restoran.

Dengan demikian, Manado pada Desember 2021 mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 2,65 persen dan inflasi “year on year” sebesar 2,65 persen.

Kota Manado menempati urutan ke-6 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-23 secara nasional.

Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah di Pekanbaru sebesar 0,07 persen.

Kota Dumai mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,13 persen, sementara Bukittinggi mengalami deflasi terendah sebesar 0,04 persen.