Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Korea Utara Alami Krisis Pangan pada 2021, Kim Jong Un: Kondisi yang Tidak Menguntungkan

Selama pandemi, Korea Utara tetap diam dan memisahkan diri lebih jauh dari dunia luar. Negara ini juga belum mengakui satu pun kasus domestik Covid-19

(STR / KCNA VIA KNS / AFP)
Gambar ini diambil pada 27 Desember 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 28 Desember menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) menghadiri Rapat Pleno ke-4 Komite Sentral ke-8 Partai Buruh Korea di lokasi yang belum dikonfirmasi. 

Ratusan ribu orang - atau sebanyak 10 persen dari populasi negara itu - diperkirakan mati kelaporan pada periode tersebut.

Pada Juni 2021, Kim mengakui negaranya menghadapi "situasi pangan yang tegang" akibat topan dan banjir tahun 2020.

Di bulan yang sama, FAO memperkirakan Korea Utara kekurangan sekitar 860 ribu ton makanan - yang cukup untuk persediaan lebih dari dua bulan.

Pada Sabtu, KCNA juga melaporkan pengakuan Kim tentang "kondisi yang tidak menguntungkan tahun ini" dan keinginannya untuk "meningkatkan produksi pertanian dan sepenuhnya memecahkan masalah pangan negara".

Minta 1,2 Juta Tentara Bertaruh Nyawa

Sebelum mengakhiri pertemuan Partai Pekerja Korea, Kim Jong Un mmeinta agar 1,2 juta tentara negaranya siap bertaruh nyawa demi dirinya.

Hal ini disampaikan Media Korea Utara, Rodong Sinmun, lewat sebuah editorial panjang, saat negara itu merayakan 10 tahun kenaikan Kim menjadi panglima tertinggi militer.

Dikatakan, komandan militer dan tentara Korea Utara harus menjadi "benteng yang tak tertembus dan dinding antipeluru dalam membela Kim dengan mempertaruhkan nyawa mereka."

Mengutip Yahoo News, Korea Utara juga menyerukan untuk membangun militer yang lebih modern dan maju, yang berfungsi sebagai "penjaga yang dapat diandalkan dari negara dan rakyat kita."

Editorial itu juga mengatakan semua pasukan dan rakyat Korea Utara harus menjunjung tinggi kepemimpinan Kim untuk mendirikan negara sosialis yang kuat.

Korea Utara sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan propaganda serupa yang mendesak orang-orang untuk bersatu membela Kim di saat-saat sulit.

Beberapa ahli mengatakan Kim telah bergulat dengan momen terberat dari 10 tahun pemerintahannya, karena pandemi Covid-19, sanksi PBB, dan kesalahannya sendiri.

Sempat Larang Warga Bahagia selama 11 Hari

Kim Jong Un menerapkan peraturan terkait peringatan 10 tahun kematian ayahnya, Kim Jong il, pada pertengahan Desember 2021.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved