Kisah
Kisah Charles Jenkins, Tentara AS yang Membelot ke Korut, Menyesal dan kini Jadi Warga Jepang
Kejadian langka ketika warga Korea Selatan justru menyeberang ke Korea Utara pastilah membuat banyak orang terheran-heran.
Tapi, Jenkins menggambarkan kehidupannya di Korea Utara sangat sengsara.
"Di Korea Utara, saya hidup seperti anjing. Tak ada orang biasa yang hidup enak di Korea Utara," ujar Jenkins.
"Tak ada makanan. Tak ada air bersih. Tak ada listrik. Di musim dingin, kami membeku di kamar tidur sementara dinding rumah dilapisi es," kenangnya.
Di sana, Jenkins mengajar bahasa Inggris di Universitas Pyongyang.
Kemudian pada 1982, muncul sebagai sosok orang Amerika yang jahat dalam film propaganda Korut "Unsung Heroes", di mana penampilannya inilah yang menjadi konfirmasi bagi AS bahwa Jenkins masih hidup.
Meski melakukan desersi dan membelot, para veteran AS masih memberikan sedikit simpati kepada Jenkins dan para pembelot lainnya.
Itu karena kondisi saat itu memang akan memaksa mereka untuk mengambil jalan itu.
"Mereka masih muda, beberapa mengalami kondisi buruk di unitnya dan terpengaruh propaganda Korea Utara.
"Jadi mereka yakin membelot adalah solusi," kata Lance Gatling, yang bertugas dengan batalion tank di Korea Selatan.
Meski Angkatan Darat AS tak akan melupakan dan mentolerir prajuritnya yang melintasi zona demiliterisasi, tetapi bagi Gatling, hidup di Korea Utara sendiri sudah seperti hukuman.
"Bagi saya, mereka dipaksa hidup 40 tahun di Korea Utara dalam kondisi menyedihkan sudah merupakan sebuah hukuman," tegasnya.
Charles Jenkins meninggal dunia pada Desember 2017 di Jepang dalam usia 77 tahun, dikabarkan karena penyakit jantung.
Jenkins meninggal dunia setelah menjalani sisa hidupnya bersama keluarganya dan bekerja di sebuah toko cendera mata wisatawan juga menulis sebuah buku tentang riwayat pengalamannya. (Khaerunisa)