Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Renungan Harian Kristen Jumat 31 Desember 2021, Matius 2:11 : Emas, Kemenyan dan Mur

Mereka lebih dikenal bernama Baltasar, Melkior dan Kaspar di kalangan orang Eropah. Mereka tidak datang dengan tangan kosong.

Editor: Aldi Ponge
Istimewa
Renungan Harian Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang Majus yang datang ke Betlehem untuk menyaksikan kelahiran Yesus, selain sebagai orang bijaksana dan berilmu (pengetahuan), juga adalah para raja dari Timur. Karena itu di banyak kalangan umat percaya, mereka sering disebut atau dijuluki sebagai "Tiga Raja," yang diyakini berasal dari Media dan atau Persia.

Mereka lebih dikenal bernama Baltasar, Melkior dan Kaspar di kalangan orang Eropah. Mereka tidak datang dengan tangan kosong. Karena mereka tahu bahwa yang akan lahir dan akan mereka temui adalah Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan.

Karena itu, mereka harus membawa persembahan sebagai tanda dan rasa hormat sekaligus ungkapan sukacita. Yakni emas, kemenyan dan mur, untuk Yesus, Sang Juruselamat umat manusia (dunia).

Diperkirakan ketika mereka bertemu Yesus, tidak lagi di Kandang Binatang. Tapi sudah di rumah. Itu terbukti dari firman Tuhan. Juga dalam hitungan waktu yang terjeda dengan perjalanan mereka serta masih harus mampir lagi melapor kepada raja Herodes.

Persembahan emas, kemenyan dan mur itu sudah mereka persiapkan sejak dari negeri mereka di Timur. Begitu tiba di rumah di mana Bayi Yesus bersama ibu-Nya Maria dan ayah-Nya Yusuf berada, mereka membuka harta benda dan persembahannya itu dan menyerahkannya kepada orangtua Yesus.

Demikian firman Tuhan hari ini.
"Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur." (ay 11)

Mengapa yang diberikan oleh Tiga Raja itu adalah emas, kemenyan dan mur? Ternyata pemberian ini masing-masing memiliki maknanya yang sangat dalam dan substantif. Baik emas, kemenyan maupun mur, masing-masing ada maknanya yang berbeda.

Emas, melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi Raja Agung, yang memerintah seluruh bumi. Karena itu Dia akan menjadi Raja kemuliaan, seperti emas sebagai logam mulia. Emas juga melambangkan kehormatan dan kejayaan akan pemerintahan Kristus. Kemenyan, melambangkan bayi Yesus yang akan menjadi Imam Agung bagi umat-Nya. Sebab kemenyan selalu melambangkan persembahan yang berbau harum kepada Allah. Karena kemenyan selalu digunakan dalam upacara ibadah/kebaktian di hadapan Allah. Sedangkan Mur, melambangkan Yesus yang kelak akan mati untuk menebus dosa manusia. Sebab meski baunya harum, tetapi mur juga digunakan untuk merempahi bahkan mengawetkan orang mati.

Intinya, itulah persembahan yang terbaik dari "Tiga Raja itu." Persembahannya tidak sporadis. Tidak tiba saat, tiba akal atau secara mendadak, sehingga yang diberikan apa adanya. Tidak! Tapi persembahan mereka sudah dipersiapkan jauh sebelumnya. Sebelum datang, mereka telah mempersiapkannya. Sehingga yang diberikan itu adalah yang terbaik. Bahkan paling baik. Juga bermakna sangat dalam dan substantif.

Sahabat Kristus, cara para Majus memberikan persembahan itu merupakan peringatan bagi kita dalam hal memberi persembahan. Berikanlah persembahan itu yang terbaik, sesuai kebutuhan dan peruntukannya. Jangan diberikan secara sporadis, tanpa dipersiapkan. Harus dipersiapkan dengan baik, jauh hari sebelumnya, dan berilah yang paling baik.

Dalam memberi persembahan, jangan nanti bingung sendiri mencari-cari dari kantong kita. Celakanya, jika banyak pilihan uang yang ada di kantong atau dompet kita, maka kita memilih mata uang yang paling kecil. Itupun dengan bersungut-sungut.

Tapi rencanakan dan persiapkanlah dengan baik persembahkan kita dan berikanlah yang paling baik, seperti yang dicontohkan dan diteladankan para Majus.

Meski mereka juga adalah para raja, tapi mereka rela merendahkan diri, menyembah Kristus dan memberikan persembahan yang paling baik kepada Allah kita. Berikanlah apa yang patut dan selayaknya kita berikan untuk Tuhan, baik bagi hamba-Nya, gereja-Nya maupun jemaat-Nya secara layak, pantas dan yang berkenan pada-Nya.

Dan tentu yang paling penting dan terutama adalah persembahan tubuh, jiwa dan roh kita untuk kemuliaan nama Tuhan. Itulah persembahan yang sejati, yang kudus dan berkenan pada-Nya. Milikilah hati sebagai hamba dan berilah yang terbaik dan termulia bagi Sang Raja Kemuliaan. Tuhan menyertai dan memberkati kita selalu. Amin

Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami selalu memberikan persembahan yang terbaik dalam hidup kami kepada-Mu. Amin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved