Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Gubernur Olly Dondokambey Ikut Rakor Penanggulangan Covid 19, Mendagri Beber Strategi Penanganan

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengikuti secara virtual Rapat kordinasi Penanggulangan Pandemi dalam Penanganan Varian Omicron

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
Pemprov Sulut
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengikuti secara virtual Rapat kordinasi Penanggulangan Pandemi dalam Penanganan Varian Omicron 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mengikuti secara virtual Rapat kordinasi Penanggulangan Pandemi dalam Penanganan Varian Omicron, di ruang kerja Gubernur, Senin (27/12/2021).

Hadir dalam kegiatan Wakil Gubernur Steven Kandouw, Forkopimda Sulut, Sekprov Asiano Gamy Kawatu, Asisten 1 Danny Mangala dan Kadis Kesehatan Debie Kalalo

Di kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian menjelaskan ada 8 Strategi Utama Penanggulangan Pandemi Covid-19

1. Protokol Kesehatan 5 M

2. Pengetatan Kedatangan dari Luar Negeri dan Himbauan untuk tidak ke Luar Negeri : Badan Nasional Pengelola Perbatasan akan mensupervisi.

3. Penegakan Aplikasi PeduliLindungi : Kemendagri akan membentuk Tim Supervisi dari Ditjen Otda tentang Perda/Perkada.

4. PPKM Berbasis Level dan Mikro : Kemendagri akan membentuk Tim Supervisi ke Daerah tujuan liburan Nataru.

5. Kesiapan Rumah Sakit dan Isolasi Terpusat.

6. Mengintensifkan Tracing dan Testing

7. Mempercepat Vaksinasi : terutama daerah yang belum mencapai 70% vaksin pertama, target lansia dan anak-anak 6-11 Tahun.
8. Mempercepat Riset Omicron

Perkembangan Penanganan Pandemi, selanjutnya disampaikan oleh Menteri Kesehatan

Perkembangan Omicron Tingkat Global
terjadi peningkatan pada negara yang mendeteksi Omicron, dari 97 menjadi 117 pada minggu lalu

Di Indonesia, dalam waktu dua minggu, 46 kasus Omicron terdeteksi di Indonesia, 15 orang di antaranya (32,6%) merupakan pelaku perjalanan dari Turki data pada kementerian kesehatan tanggal 26 Desember 2021.

Strategi Penanganan Pandemi
1. Deteksi
- Meningkatkan tes epidemiologi vs tes screening.

- Meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak dengan melibatkan Babinsa/Bhabinkamtibmas.

-Surveilans genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus.

- Penguatan surveilans di pintu masuk negara.

2. Terapeutik
- Konversi TT 30-40% dari total kapasitas RS & pemenuhan suplai (termasuk oksigen), alkes, & SDM.

- Mengerahkan tenaga cadangan: dokter internsip, koas, mahasiswa tingkat akhir.

- Pengetatan syarat masuk RS: saturasi <95%, sesak napas. Diawasi oleh tenaga aparat atau relawan, agar hanya kasus sedang, berat, kritis di RS.

- Meningkatkan pemanfaatan isolasi terpusat.

Vaksinasi
- Alokasi vaksin 50% di daerah-daerah dengan kasus & mobilitas tinggi.
- Sentra vaksinasi di berbagai tempat yang mudah diakses oleh publik.
- Syarat kartu vaksinasi bagi pelaku perjalanan dan di ruang/fasilitas publik.
- Percepatan vaksinasi pada kelompok rentan, termasuk lansia & orang dengan komorbid.

Menjadi kesimpulan dimana
1. Protokol Kesehatan. Perjalanan ke luar negeri dari Indonesia perlu dibatasi.

2. Surveilans. Indonesia perlu memperketat surveilans pada pintu masuk, dalam hal:
- Tes PCR dengan SGTF diperbanyak,
- WGS bagi PPLN yang positif,
- Disiplin karantina semua PPLN,
- Isoter disiagakan kembali.

3. Vaksinasi. Akselerasi capaian vaksinasi, termasuk pada lansia dan anak.

4. Terapeutik. Penyiapan tempat tidur, obat, dan oksigen untuk perawatan pasien COVID-19. (*)

Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Siapkan Rolling Lanjutan Pejabat Eselon II

Baca juga: Libur Telah Usai, Walikota Manado Andrei Angouw Kembali Ngantor di Selokan

Baca juga: Fairuz A Rafiq Curhat Setelah Lahirkan Anak Ketiga, Ungkap Kesulitan Jadi Seorang Ibu

 

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved