Kabar Seleb
Artis Senior Ini TInggalkan Karier di Pertamina, Kini Terdampak Pandemi hingga Jual Rumah
Yati Surachman terus membintangi film hingga puncaknya pada tahun 1980, dia mulai dikenal luas oleh publik seusai dinobatkan sebagai Artis Terbaik.
Film yang dibuat pada 1976 ini menceritakan tentang Brontoyudo, direktur sebuah perusahaan, yang usahanya berawal dari usaha jualan sate, jatuh cinta pada seorang pelayan yang bernama Inem yang bekerja pada keluarga Cokro, pegawainya sendiri.
Tentu keadaan ini menjadi terbalik-balik dan menyajikan suasana lucu.
Banyak istri-istri para pegawainya bergunjing, sementara Inem sendiri juga menjadi serba salah.
Dalam film ini dipertunjukan pula bagaimana rumah-rumah mewah tanpa pelayan, sehingga para nyonya tidak bisa melakukan aktivitas sosialnya dan para tuan tidak bisa mengeluarkan gagasan brilian untuk pekerjaannya.
Yati Surachman ketika berbincang di Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (12/6/2020) (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)
Pernah bekerja di Pertamina
Yati Rachman pernah bercerita bahwa Yati pernah bekerja di anak perusahaan Pertamina sebelum memutuskan masuk ke dunia hiburan.
Setahun setengah berkarir di Pertamina Elnusa, akhirnya dia memberanikan diri untuk terjun ke dunia akting.
Yati pun nekat terjun ke dunia akting dan membintangi film pertamanya pada 1976, Inem Pelayan Sexy.
Bayaran pertama yang dia dapatkan adalah Rp150.000
Masih aktif hingga kini
Meski memulai karier sejak 4 dekade lalu, namun Yati Rachman hingga kini masih aktif memainkan peran di sejumlah film layar lebar seperti Suara Hati Istri, Magic Tasbih, Amanah Wali 3, dan masih banyak lagi.
Berhutang karena dampak Covid-19
Memasuki tahun 2000-an, Yati Surachman makin eksis sebagai aktris senior yang berperan dalam film King (2009), Sang Pencerah (2010), Modal Dengkul (2013), Palasik (2015), Wedding Agreement (2019), Bangkitnya Mayit: The Dark Soul (2021), merupakan deretan film yang dibintanginya.