Muktamar NU
Gus Yahya Bikin Heboh, Datang ke Muktamar NU Tumpangi Privat Jet: Masa Ditolak
Ia juga mengakui menaiki privat jet dari Jakarta demi mendatangi Muktamar NU yang dilaksanakan di Lampung.
Pembukaannya akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussa’adah Lampung Tengah, tapi hanya bisa dihadiri maksimal 600 orang.
Sedangkan peserta lainnya akan mengikuti kegiatan muktamar dari ruang-ruang pertemuan di Universitas Lampung, UIN Raden Intan, dan Universitas Malahayati Kota Bandar Lampung.
Menurut Ketua Panitia Daerah Muktamar NU di Lampung, Prof Mohammad Mukri, Muktamar NU ini akan dihadiri oleh 1.959 muktamirin.
Para Muktamirin yang datang ini berasal dari seluruh daerah di Indonesia dan luar negeri.
Mereka pun sudah mulai datang ke Lampung sejak Senin (20/12/2021) lalu.
Mukri menambahkan, muktamirin ini terdiri dari Muhtasyar PBNU, Syuriah, Tanfidziah, Lembaga NU, hingga Banom NU.
Lalu, tiap pengurus cabang dan wilayah mendelegasikan tiga orang.
"Para muktamirin tersebut terdiri dari Muhtasyar PBNU, Syuriah, Tanfidziah, Lembaga NU, hingga Banom NU. Untuk setiap pengurus cabang dan wilayah hanya mendelegasikan 3 orang," kata Mukri, dilansir Tribun Lampung, Rabu (22/12/2021).
Suara Beduk dari Kampung Buyut Udik Lampung Tengah akan Tandai Dibukanya Muktamar ke-34 NU
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan berlangsung 22-23 Desember 2021 akan ditandai dengan pukulan beduk.
Beduk yang akan digunakan untuk menandai dimulainya Muktamar NU tersebut biasanya digunakan Masjid At Taqwa, Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah.
Perwakilan panitia Muktamar ke-34 NU, Syahroni, menjelaskan, Muktamar ormas Islam terbesar di Indonesia itu rencananya akan dibuka Presiden Joko Widodo beserta Wapres Makruf Amin dengan pemukulan beduk.
"Panitia (Muktamar) memilih menggunakan beduk dari Kampung Buyut Udik, karena beduk tersebut unik dan berbeda dari beduk-beduk lainnya yang ada di Lampung Tengah," kata Syahroni, Selasa (21/12/2021).
Syahroni mengatakan, meskipun Muktamar merupakan hajat nasional, namun pihaknya akan tetap mengedepankan kearifan lokal daerah sebagai bentuk penghormatan.
Heri Setiawan selaku imam Masjid At Taqwa Kampung Buyut Udik, mengaku senang karena panitia Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama memilih beduk dari Kampung Buyut Udik yang notabene masuk ke dalam Kecamatan Gunung Sugih tempat diselenggarakannya Muktamar.