Kecelakaan LRT
Terungkap Penyebab Tabrakan LRT saat Uji Coba, Ternyata karena Teknisinya Main Ponsel
Masih ingat kecelakaan LRT Jabodebek yang baru uji coba. Kini penyebab dari kecelakaan tersebut terungkap.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat kecelakaan LRT Jabodebek yang baru uji coba.
Kini penyebab dari kecelakaan tersebut terungkap.
Ternyata karena kesalahan dari teknisi yang sedang asik lakukan ini.
Baca juga: Gempa Tadi Pukul 18.14 WIB Selasa 21 Desember 2021, Guncangan Kekuatan 4.4 SR, Ini Info Terkini BMKG
Baca juga: Kunjungi Bolsel, Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno: Tidak Ada Open House, Konvoi dan Pesta Petasan
Baca juga: Curang saat Pengisian BBM, Seorang Wanita Ngamuk Marahi Petugas SPBU, Ngaku Baru Sekali Lakukan itu
Foto : LRT Jabodebek yang alami tabrakan saat uji coba.
Hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kecelakaan LRT Jabodebek yang melakukan uji coba pada 25 Oktober 2021.
Kecelakaan tersebut terjadi antara rangkaian kereta atau trainset (TS) nomor 29 dan trainset nomor 20, di lintasan Stasiun Harjamukti-Stasiun Ciracas, di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Dilansir Kompas.com, Selasa (21/12/2021), hasil investigasi kecelakaan tersebut menunjukkan bahwa teknisi TS 29 mengalami distraction (gangguan) akibat penggunaan ponsel.
Sehingga tidak fokus dalam menjalankan kereta, serta melihat kecepatan dan posisi kereta.
Saat itu, trainset 29 yang sedang dilangsir atau dipindahkan ke jalur lain melaju dengan kecepatan di atas standar, sehingga menabrak trainset 20 yang dalam kondisi diam atau terparkir.
Menurut KNKT, tabrakan rangkaian kereta uji coba TS 29 dan TS 20 LRT Jabodebek tersebut menjadi kejadian yang paling menonjol pada moda kereta api sepanjang tahun 2021.
Selain kecelakaan LRT Jabodedek, peristiwa lain yang juga mendapat sorotan adalah kecelakaan pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC pada 9 Januari 2021.
Kejadian ini juga menjadi yang paling menonjol di moda penerbangan dengan jumlah korban sebanyak 56 jiwa.
KNKT berharap investigasi kejadian tersebut dapat diselesaikan pada pertengahan 2022.
Sepanjang tahun ini total investigasi kasus kecelakaan yang dilakukan oleh KNKT sebanyak 60 kasus, yang mencakup moda transportasi pelayaran, penerbangan, lalu lintas dan angkutan jalan, dan kereta api.