Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Ujaran Kebencian

Ingat Yahya Waloni? Ditangkap karena Menistakan Agama, Kini Ngaku Ceramahnya Hanya Sebuah Candaan

Masih ingat Yahya Waloni? Ustaz yang ditangkap karena ujaran kebencian. Diketahui Yahya Waloni sering terlihat divideo ceramahnya menistakan agama.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Ustaz Yahya Waloni. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Yahya Waloni? Ustaz yang ditangkap karena ujaran kebencian.

Diketahui Yahya Waloni sering terlihat divideo ceramahnya menistakan agama.

Terkait hal tersebut kini Yahya Waloni mengaku ceramahnya hanya candaan.

Baca juga: Pemuda Bucin Nekat Mencoba Tabrakkan Diri hingga Lompat dari Tower, Penyebabnya Terungkap

Baca juga: Peringatan Dini Besok Rabu 22 Desember 2021, BMKG: 32 Wilayah Waspada Hujan dan Angin Kencang

Baca juga: KM Barcelona dan KM Glorry Mery Tujuan Manado-Talaud Dihantam Ombak Tadi Subuh

Foto : Tersangka kasus ujaran kebencian berbasis SARA, Yahya Waloni, saat sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (27/9/2021). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Terdakwa kasus dugaan penistaan agama serta ujaran kebencian, Muhammad Yahya Waloni mengungkapkan jika, isi ceramahnya yang telah menistakan suatu agama tertentu awalnya merupakan sebuah candaan semata.

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan perkara tersebut dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (21/12/2021). 

Mulanya, jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan terkait apa yang diungkapkan dari Yahya Waloni dalam ceramahnya di Masjid Jenderal Sudirman World Trade Center Jakarta pada Agustus 2019.

"Kata-kata negatif apa yang saudara katakan?," tanya jaksa.

"Ya seperti itu kata roh kudus dikatakan roh kudis, kitab bible kristen mateus markus lukas stefanus jadi tetanus, cap tikus dan lain sebagainya. seingat saya itu," kata Yahya dalam keterangannya.

Mendengar penjelasan itu, lantas jaksa menanyakan motivasi atau niatan dari Yahya mengutarakan pernyataan tersebut.

Berdasarkan pengakuannya, ungkapan itu dilontarkan awalnya hanya untuk bercanda kepada ratusan jamaah yang hadir saat itu.

"Apa alasan terdakwa mengatakan hal tersebut?," tanya lagi jaksa.

"Alasannya saya tidak mengikuti emosional saya untuk situasi itu, saya pakai hanya sebagai candaan, tapi ternyata saya terlampau kasar, etikanya benar-benar enggak," ucap Yahya.

Padahal kala itu, dirinya sadar kalau kegiatan ceramah yang bertema "nikmatnya Islam" itu sedang direkam oleh pihak panitia DKM Masjid Jenderal Sudirman World Trade Center Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved