Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Dipindah ke Daerah TKB, Pedagang Kue Kering di Kawasan Niaga 45 Manado Mengeluh Sepi

Para pedagang yang berjualan di sekitar Jalan Suprapto kini sudah dipindah ke sekitar Taman Kesatuan Bangsa (TKB), termasuk para pedagang kue kering.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Isvara Savitri
Kawasan Niaga 45, Manado, Sulut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kawasan Niaga 45, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) kini sudah ditata kembali.

Para pedagang yang berjualan di sekitar Jalan Suprapto kini sudah dipindah ke sekitar Taman Kesatuan Bangsa (TKB), termasuk para pedagang kue kering.

Namun, relokasi tersebut menuai kontra bagi beberapa pedagang.

Salah satu pedagang bernama Teli Pontoh misalnya, mengeluh dagangannya tak laku sejak berjualan di belakang TKB pada 6 Desember 2021.

Teli yang sudah berjualan selama 20 tahun mengatakan hingga kini stok kue kering yang ia jajakan masih banyak.

"Padahal pedagang kue kering seperti kami ini musiman. Sekarang sudah kurang dari 10 hari lagi kami berjualan tapi hanya dapat Rp 100 ribu-Rp 200 ribu per hari," terang Teli, Jumat (17/12/2021).

Sebelum direlokasi, Teli mengaku dirinya dan pedagang lain bisa mendapat omzet Rp 5 juta per hari.

Selain mendapatkan pembeli dari warga Kota Manado, Teli sering mendapatkan pesanan dari luar daerah seperti wilayah kepulauan di Sulut hingga Ternate.

"Kalau di tempat yang dulu kan dekat dengan pelabuhan, jadi gampang kalau ada orang dari pulau atau Maluku mau pesan. Sehari bisa habis 100-200 pesanan," tambah Teli.

Hal ini juga dibenarkan pedagang kue kering lainnya, Sherly.

Sherly mengatakan, ketika berjualan di Jalan Suprapto pendapatannya bisa mencapai Rp 4 juta-Rp 5 juta per hari.

"Sekarang sudah berjualan selama 10 hari lebih, tapi pendapatan tidak sampai Rp 2 juta," sambung Sherly.

Selain dagangan yang susah laku, Teli dan Sherly mengaku tarif sewa kios dan biaya kebersihan serta keamanan terhitung mahal.

Untuk menyewa satu kios, Teli mengungkapkan harganya mencapai sekitar Rp 2.160.000.

"Per hari juga harus bayar Rp 30 ribu per kios, padahal pendapatannya juga hanya sedikit," pungkas Teli.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved