Laporan Warga Ditolak
Polisi Tolak Laporan Warga, Kapolda Ngamuk Minta 'Usir' Anak Buahnya ke Luar dari Polda Metro Jaya
Kabarnya seorang anggota polisi menolak laporan korban dugaan perampokan. Hal tersebut membuat Polri mendapat perhatian publik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya seorang anggota polisi menolak laporan korban dugaan perampokan.
Hal tersebut membuat Polri mendapat perhatian publik.
Hingga dari Kapolda Metro Jaya ngamuk dan minta mutasi keluar dari Polda Metro Jaya.
Baca juga: Live Streaming Liga Inggris Chelsea vs Everton, Squad Thomas Tuchel Lebih Diunggulkan Raih 3 Poin
Baca juga: Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs West Ham, Laga Perebutan Posisi Empat Besar Klasemen
Baca juga: Prakiraan Gelombang Tinggi BMKG Kamis 16 Desember 2021, Ini Daftar Wilayah Perairan yang Berpotensi
Baca juga: Prediksi Liga Inggris Arsenal vs West Ham, Berikut Laga Head to Head Kedua Tim
Foto : Kapolda Metro Jaya rjen Fadil Imran. (istimewa)
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran marah akibat Aipda Rudi yang menolak laporan korban dugaan perampokan.
Irjen Fadil Imran meminta Propam dan Provos untuk ''mengusir'' alias memutasi Aipda Rudi ke luar dari Polda Metro Jaya.
Menurut Fadil Imran, Aipda Rudi merusak citra Polri karena menolak laporan warga saat Polri jadi sorotan setelah sempat viral tagar percuma lapor polisi.
Akibat menolak laporan warga berinisial Km tersebut, Aipda Rudi diseret ke sidang disiplin di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/12/2021).
Kini, Aipda Rudi jadi bintara seksi umum di Polres Jakarta Timur setelah sempat bertugas sebagai anggota reserse Polsek Pulogadung.
"Semalam kita dihebohkan lagi. Masyarakat melapor bukannya dilayani, tapi justru yang terjadi menyakiti hati masyarakat," kata Fadil Imran dalam cuplikan video reels di akun Instagram @kapoldametrojaya, Selasa (14/12/2021).
Di video itu, Irjen Fadil Imran tampak sedang rapat bersama kapolsek dan kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Irjen Fadil Imran meminta Propam dan Provos untuk segera menggelar sidang disiplin dan menjatuhkan hukuman keras untuk Aipda Rudi berupa mutasi 'diusir' dari Polda Metro Jaya.
"Ini saya minta Pak Irwasda, Kabid Propam ini, SPKT tolong ditertibkan, para Kapolres ini juga ya. Saya minta ini yang Jakarta Timur segera Provos lakukan sidang disiplin tuntut dia untuk mutasi tour of area, keluar dari Polda Metro Jaya," kata Fadil.
Fadil memperingatkan anak buahnya apabila melakukan kesalahan serupa, ia tidak segan-segan untuk menjatuhi hukuman berat.
"Saya sayang sama Anda, tapi kalau Anda tidak sayang sama dirimu sendiri, saya akan perlakukan Anda seperti itu. Catat betul ini ya," ujar Fadil Imran.
Atas kejadian itu, Fadil Imran berharap agar kejadian serupa tak pernah terjadi lagi di jajarannya.
"Ke depan jika ada anggota yang masih menodai kemurnian profesi saya minta Kabid Propam dan jajaran tuntut dengan hukuman mutasi tour of area," katanya.
Foto : Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. (Capture YouTube Kompas TV)
Sebelumnya, melalui akun Instagram @kumalameta, seorang warga berinisial KM atau Meta Kumala membeberkan peristiwa yang ia alami.
Ia mengalami tindak kejahatan perampokan pada Jumat (10/12/2021) lalu di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Uang korban yang ditaruh di jok depan mobil dirampas sekelompok perampok hingga ia merugi Rp 7 juta.
Mengetahui menjadi korban tindak kejahatan, ia kemudian melaporkan ke Polsek Pulogadung. Bukannya mendapat pelayanan yang humanis dan profesional, laporannya justru ditolak oleh polisi.
Tak hanya itu, Aipda Rudi yang menerima laporan itu juga memaki korban. Akibatnya korban kecewa berat dengan tindakan oknum polisi itu dan membeberkan kejadian yang dialaminya di media sosial.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolda Metro Jaya Marah Besar, Minta Polisi yang Tolak Laporan Masyarakat Dimutasi Tour of Area