Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Aktivis PMII Manado Reyna Modeong: Demo Yes, Kuliah Nomor Satu

Reyna Modeong tentang perempuan masa kini yang dipaparkan dalam acara Tribun Podcast Kamis (16/12/2021) di Studio Podcast Tribun Manado.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id
Reyna Modeong tentang perempuan masa kini yang dipaparkan dalam acara Tribun Podcast Kamis (16/12/2021) di Studio Podcast Tribun Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, ManadoPerempuan Sulawesi Utara jangan hanya pintar bergaya. Tapi harus memiliki pengetahuan agar dapat hidup mandiri.

Itulah perspektif pemikiran dari Reyna Modeong tentang perempuan masa kini yang dipaparkan dalam acara Tribun Podcast Kamis (16/12/2021) di Studio Podcast Tribun Manado.

Acara tersebit dipandu wartawan tribunmanado.co.id Handika Dawangi.

Reyna adalah Ketua Kopri PMII Cabang Manado

"Kalau bicara perempuan Sulut imagenya adalah suka gaya. Itu tak salah karena bagian dari menghargai diri sendiri.

Tapi kita harus imbangi dengan pengetahuan, pendidikan dan pengalaman agar supaya dapat menjadi wanita yang mandiri," katanya.

Reyna punya banyak pemikiran tentang perempuan saat ini yang out of the box. 
Misalnya tentang pelecehan seksual. Menurut dia, siapapun dapat menjadi korban pelecehan seksual.

"Laki laki pun bisa jadi korban," katanya.

Ia mendasarkan argumen itu pada data resmi dimana ada sekira 33 persen kasus pelecehan terhadap pria di dunia.

Kunci agar tidak jadi korban pelecehan seksual adalah waspada.

"Senantiasa waspada," katanya.

Untuk korban pelecehan seksual, beber dia, sebaiknya tidak menyalahkan diri.

Beban masalah harus dibagi kepada orang lain. 

"Cerita pada orang terdekat kita," katanya. Ia juga menanggapi kasus perkelahian perempuan yang viral di medsos.

Menurutnya hal itu dikarenakan bullying.

"Jangan anggap enteng bullying. Hal yang kita anggap sepele itu bisa jadi hal besar untuk orang lain," katanya.

Sebagai wanita ia punya banyak tokoh panutan wanita. Salah satunya adalah tokoh Bogani dari Bolmong.

"Kalau nasional Raden Ajeng Kartini," beber dia.

Dia sedikit bercerita mengenai aktivitasnya di PMII. 

Dirinya memimpin organisasi PMII yang memberdayakan wanita. Cara berorganisasinya tergolong canggih.

"Kami adakan demo di medsos seperti beberapa waktu lalu," katanya.

Larut di dunia aktivis, ia membantah anggapan hal itu membuat orang lama menyelesaikan kuliah.

"Saya kuliahnya tergolong cepat, semua tergantung pada membagi waktu, demo yess kuliah tetap nomor satu," katanya.

Justru, kata dia, aktif di PMII sangat berguna bagi kuliahnya. Di PMII ia biasa melakukan kajian.

"Itu berguna bagi kuliah saya," katanya. (Art)

Kabar Zaskia Sungkar, Diperiksa Kejari Bogor Sebagai Saksi, Ada Apa?

Luhut Binsar Pandjaitan Minta Warga Tenang, Omicron Terdeteksi Sudah Ada di Indonesia

Probable Omricon Terdeteksi di Sulawesi Utara, Pengamat Kesehatan Minta Perketat Protokol Kesehatan

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved