Berita Nasional
Kisah Perseteruan Haji Lulung dan Ahok, Berujung Damai di Rumah Kopi
Haji Lulung meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.00 WIB karena penyakit jantung yang dideritanya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita lantaran penyakit jantung, sang politikus Haji Lulung mengembuskan napas terakhir.
Haji Lulung meninggalkan kenangan semasa ia menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.
Paling diingat adalah perseteruannya dengan Ahok yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi.
Baca juga: Ucapkan Belasungkawa Ahok Atas Wafatnya Haji Lulung: Semoga Arwah Almarhum Diterima di Sisi Allah

Haji Lulung yang bernama lengkap Abraham Lunggana, merupakan sosok asli Betawi yang disegani.
Di kawasan Jakata, siapa yang tak kenal dengan sosok Haji Lulung.
Haji Lulung meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita pada Selasa (14/12/2021) pukul 10.00 WIB karena penyakit jantung yang dideritanya.
Jenazah Lulung tiba di rumah duka kawasan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dengan diantar mobil jenazah warna putih dari Dinas Pertamanan DKI Jakarta.
Baca juga: Perjalanan Bisnis Haji Lulung yang Sukses Punya Ribuan Karyawan, Awalnya Mendirikan Koperasi

Saat jenazah tiba, sejumlah pelayat melantunkan kalimat tauhid.
Pun saat keranda jenazah dikeluarkan dari mobil jenazah, lantunan kalimat tauhid terus dikumandangkan warga.
"La Ilaha Illallah, La Ilaha Illallah, La Ilaha Illallah," ujar para pelayat.
Sekira 500 pelayat pun berebut agar dapat ikut membopong peti keranda H Lulung.
Baca juga: Ahok Turut Berduka Cita saat Dengar Kabar Haji Lulung Meninggal: Semoga Diterima di Sisi Allah
Usai keranda masuk ke dalam rumah duka, pagar rumah H Lulung segera ditutup secepat mungkin.
Pelayat yang dapat masuk ke dalam rumah duka pun masih dibatasi oleh keluarga mendiang H Lulung.
Lulung adalah tokoh politik asal Betawi yang dikenal sebagai 'penguasa' Tanah Abang.
Julukan itu disandangnya karena Haji Lulung memiliki sejumlah perusahaan yang mengelola keamanan, perparkiran, dan penagihan utang di wilayah Tanah Abang.
Seteru besar Ahok
Haji Lulung dulu kerap muncul di pemberitaan media.
Komentarnya kerap bersinggungan dengan kebijakan Ahok, yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hubungan keduanya Haji Lulung dengan Ahok sempat memanas.
HAJI Lulung adalah mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Abraham Lunggana, nama asli Haji Lulung pernah ribut dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( BTP ) alias Ahok.
Haji Lulung cek cok dengan Ahok soal berbagai persoalan perkotaan.
Hubungan mereka pertama kali memanas kala dugaan mafia di Tanah Abang Jakarta.
Saa itu, pemerintah provinsi lagi gencar-gencarnya menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL)
Kala itu pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu menyebut, ada mafia dan muatan politis di balik bandelnya para PKL hingga tak mau direlokasi.
Namun Haji Lulung yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dan juga dikenal sebagai tokoh Tanah Abang merasa tersudut dengan pernyataan Ahok.
Geram, dia pun mendesak Ahok memeriksakan kesehatan jiwanya.
"Ahok bilang, ada oknum DPRD bermain di Tanah Abang, sekarang saya bilang, saya jawab nih, Wakil Gubernur harus diperiksa kesehatan jiwanya. Karena selama ini ngomongnya selalu sembarangan," ujar Lulung 25 Juli 2013 lalu.
Namun Ahok dengan tegas membantah pernah menyebut nama Lulung dalam pernyataannya soal pembeking PKL Tanah Abang.
Untuk mencairkan suasana, Ahok pun menelepon Lulung.
Keduanya lalu terlibat dalam percakapan yang berujung pada tawaran untuk ngopi bareng dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Keduanya pun akhirnya sepakat berdamai.
Profil Lulung
Mengutip situs resmi DPR RI, Lulung lahir di Jakarta, 24 Juli 1959. Ia pernah mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.
Sebelum dikenal sebagai politisi, Lulung adalah seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan seperti PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang. Lulung juga memiliki lawfirm bernama Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.
Karier politik Lulung
Lulung mengawali karier politiknya sebagai anggota PPP. Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat.
Setelah Pemilu 2004, Lulung kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat.
Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Kemudian pada Pemilu 2012, Lulung terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Nama Lulung mulai dikenal publik karena ia kerap berseteru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Bahkan, saat itu Lulung menyebut dirinya sebagai simbol perlawanan terhadap Ahok.
Lulung juga bersikeras menolak mendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.
Ia memilih mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meski partainya, PPP kubu Djan Faridz, mendukung Ahok. Karena pilihannya itu, Lulung pun dipecat oleh PPP sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.
Setelah dipecat, Lulung bergabung dengan PAN untuk maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Pada Oktober 2018, Lulung memutuskan mundur dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Lulung kemudian terpilih sebagai anggota DPR periode 2019-2024 dari fraksi PAN.
Namun, pada awal September 2021, Lulung memutuskan untuk kembali ke partai lamanya, yakni PPP, setelah tiga tahun bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Dengan begitu, otomatis ia mundur dari anggota DPR RI.
Lulung menjelaskan bahwa tidak ada permasalahan antara dirinya dan PAN sehingga ia memutuskan kembali ke PPP.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul HAJI Lulung Dijuluki Penguasa Tanah Abang, Tokoh Betawi yang Pernah Ribut dengan Ahok Gara-gara PKL