Berita Bitung
Aktivitas Blasting Perusahaan Emas di Bitung Berlangsung Setiap Hari, Ibu Hamil Kerap Bangun Subuh
Aktivitas blasting berlangsung setiap hari di beberapa lokasi galian atau pit, ada pit Alaskar, Araren dan pit Koprah serta blambangan.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado – Sejumlah warga terus diperhadapkan dengan ketidak nyamanan, karena aktivitas pengeboman atau blasting oleh perusahan tambang emas ternama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Perusahan emas itu adalah PT Meares Soputan Mining (MSM) Tambang Tondano Nusajaya (TTN), yang berkedudukan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung Provinsi Sulut.
Aktivitas blasting berlangsung setiap hari di beberapa lokasi galian atau pit, ada pit Alaskar, Araren dan pit Koprah serta blambangan.
Dari penelusuran tribunmanado.co.id, akhir pekan lalu di Kelurahan Pinasungkulan untuk aktivitas blasting atau peledakan berlangsung tiga kali dalam sehari.
Mulai dari pukul 12.00 wita, 17.00 wita berlangsung dua kali.
Tak hanya aktivitas blasting yang sangat mengganggu warga, adalah aktivitas dari bunyi alat berat yang menggali batu cadas dan angkutan material truk besar kerap buat warga terbangung dari tidur bahkan tidak bisa tidur pulas.
Kondisi ini kerap dirasakan Olvi Kaunang warga lingkungan I Kelurahan Pinasungkulan.
Rumah permanen miliknya, berjarak tak jauh dengan pit Alaskar. “Gara-gara aktivitas di pit itu, saya kerap terbangun dari tidur lelap pada subuh hari pukul 03.00 wita,” cerita Olvi Kaungan kepada sejumlah wartawan di rumahnya.
Tak hanya dirinya yang sering terbangun subuh, lantaran bunyi aktivitas pit Alaskar. Keadaan ini juga dialami sang anak perempuan, yang tengah mengandung bersama sang suami kerap terbangun.
Dia pun dibuat kaget ketika bangun, melihat anak perempuannya dan sang menantu sudah duduk manis di ruang tamu yang pada bagian beton sisi kiri sudah retak, lama kelamaan roboh.
“Kenapa sudah bangun, kamu harus banyak istrirahat karena ada janin bayi diperutmu,” ucap Olvi Kaunang kepada sang anak.
Dalam percakapan itu, anak dan menantunya kompak menuturkan alasan kenapa sampai terbangun dan tidak bisa tidur nyenyak karena kebisingan di lokasi tambang pit Alaskan.
Sedianya kedua pasangan suami dan istri itu sudah beristirahat sejak pukul 11.00 wita, namun harus terbangun saat subuh karena kebisingan.
“Mau bagaimana lagi, semoga secepatnya kita bisa keluar dari sini,” sebut Olvi pasrah.
Olvi bilang, ketidaknyamanan yang sering terjadi di kelurahannya ibarat mereka hidup di medan perang.