Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BACAAN ALKITAB

BACAAN ALKITAB Lukas 1:39-45 “Berbahagialah Ia Yang Percaya”

Kebahagiaan berarti kesenangan dan ketentraman hidup (lahir batin); keberuntungan; kemujuran (Kamus besar Bahasa Indonesia).

Editor: Aswin_Lumintang
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

Hal ini merupakan satu tindakan yang nyata yang dilakukan oleh Maria untuk menjawab rencana yang akan dikerjakan oleh TUHAN padanya. Ketika Maria sampai di rumah Zakharia yang adalah seorang imam, ia langsung memberi salam kepada Elisabet. Mendengar salam itu Elisabet sangat senang serta bahagia.

Elisabetpun dipenuhi dengan Kuasa Roh Kudus karena sesuatu yang tidak biasa terjadi ditunjukkan oleh Maria kepadanya.

Elisabet menyadari bahwa yang baru saja dialaminya itu adalah sesuatu yang luar biasa sampai-sampai anak yang ada dalam kandungan melonjak didalam rahimnya karena kegirangan, lalu ia berkata dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.”

Hal ini dikatakan oleh Elisabet karena merasa sangat dihormati oleh Maria. Elisabetpun menyandari bahwa Maria adalah seorang perempuan luar biasa yang dipilih Allah dan diistimewakan Allah untuk mengandung dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Yesus sebagai penyelamat yang dijanjikan Allah untuk Israel dan seluruh umat manusia. Elisabet mengungkapkan keadaan yang layak dialami oleh Maria yakni merasakan kebahagiaan sebagai bentuk ketaatan hamba TUHAN. Kebahagiaan Maria dikaitkan juga dengan ketaatannya melakukan perintah TUHAN, ucapan ini meneguhkan apa yang dipercayai oleh Maria bahwa perintah dan janji yang disampaikan malaikat TUHAN mengandung kepastian.

Makna dan Implikasi Firman
 Allah memilih, menentukan serta menugaskan Maria dan Elisabet untuk melaksanakan perannya masing-masing. Mereka sama-sama mendapat kasih karunia TUHAN juga penuh dengan Roh Kudus. Situasi seperti yang mereka alami ini membuat Maria dan Elisabet menikmati suasana persaudaraan serta merasa sangat berbahagia. Dan hal ini menjadi salah satu sarana dari TUHAN Allah untuk menyatakan rencana-Nya bagi kedua hamba-Nya. Masing-masing mereka berdua diberi anak yang sama-sama memainkan peran kunci dalam rencana yang tertuju pada rancangan keselamatan Allah. Maka setiap orang yang mengaku hamba TUHAN perlu mengerti rancangan Allah dalam hidupnya dan bersedia menaati perintah TUHAN serta sungguh-sungguh percaya pada-Nya.

 Kepedulian, rasa hormat dan hidup dalam kasih persaudaraan sedang dan sementara diperjuangan di era millennium. Sebab hal ini merupakan nilai yang sangat hakiki didambakan dan dicari oleh setiap manusia. Sekarang ini hubungan antara manusia sedang tercoreng oleh keinginan pribadi, kepentingan kelompok, suka membeda-bedakan, tidak suka melihat adanya perdamaian sejati. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh TUHAN sebagai makhluk yang paling mulia.

 Di suasana peringatan masa Advent menjelang Natal Yesus Kristus marilah kita eratkan tali persaudaraan yang rukun. Walaupun kita diperhadapan pada situasi sulit, pergumulan hidup yang berat, harapan dan keinginan yang belum tercapai. Kita tidak boleh menjadi bimbang, putus asa dan kehilangan pegangan iman melainkan tetap percaya pada janji TUHAN yang akan terus menyertai dan memberkati kita.

 Marilah kita selalu mengutamakan TUHAN dalam hidup sambil memahami dan menyelami karya Agung TUHAN Allah dalam Yesus Kristus yang sudah lahir ke dunia dan sementara kita nantikan kedatangan-Nya kembali. Maka berbahagialah ia yang percaya manakala selalu hidup takut akan TUHAN dan hidup menurut jalan yang ditunjukan-Nya serta sungguh-sungguh percaya pada-Nya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved