Digital Activity
Air Bersih Jadi Persoalan Internal Kota Manado, Ini Tanggapan YLKI, Stafsus, dan Pengamat Ekonomi
Acara ini dipandu secara langsung oleh jurnalis senior Aswin Lumintang dengan tema Ada Apa Dengan Air Bersih di Manado.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pengamat Ekonomi Sulut, Staf Khusus (Stafsus) Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulut bahas persoalan air bersih di kota Manado.
Hal itu dibahas secara terbuka dalam acara Tribun Bakudapa, Senin (13/12/2021).
Dalam Tribun Bakudapa hadir langsung ketua YLKI Sulut, Aldy Lumingkewas ketua, Rimata Metasurya Narande Stafsus Pemkot Manado dan Zefanya Oratnangun pengamat ekonomi Sulut.
Acara ini dipandu secara langsung oleh jurnalis senior Aswin Lumintang dengan tema Ada Apa Dengan Air Bersih di Manado.
Seperti diketahui kini di kota Manado yang bertanggung jawab masalah air bersih adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan PT Air.
Dalam kesempatan tersebut menurut Aldy keluhan konsumen sudah ada sejak belum adanya PT Air di kota Manado.
"Saya pernah komplain ke PDAM saat itu kira-kira 15 tahun yang lalu, tapi Pemkot saat itu katakan masalah air bersih akan ditangani lebih baik dengan adanya infestor kalau tidak salah dari Belanda," katanya.
Lanjutnya, jadi saat itu tinggal menunggu saja action mereka, satu sampai dua tahun sampai lupa janji-janji itu.
"Akhir-akhir ini kami menerima banyak keluhan dari masyarakat mengenai air bersih, jadi teringat kembali masalah air bersih 15 tahun lalu itu," tegasnya.
Akan tetapi disampaikannya, masih ada yang salah menyampaikan keluhan terkait air bersih. Keluhan bukan di PDAM, tetapu di PT Air yang mensuplai.
"PDAM hanya di wilayah Mapanget, selain itu konsumen sebagian besar di Manado dilayani PT Air," ungkapnya.
Menurutnya, dari keluhan masyarakat ada yang salah baca meter, air keruh dan malahan sama sekali tidak ada air.
"Setelah kita lihat adanya penekanan sepihak ke konsumen, di situ kita mulai berpikir ada yang tidak beres dan ternyata ada penanganan yang kurang profesional tidak sesuai serta masih ada masalah yangvtidak diselesaikan PT Air," ungkapnya lagi.
Kemudian, bagi stafsus Pemkot Manado Rimata memang posisi mereka harus menjadi mata dan telinga agar lebih objektif melihat dinamika di masyarakat.
"Kebutuhan air di kota Manado harus betul-betul terlayani kepada masyarakat," kata Stafsus.
Dikatakannya, sesuai data sekarang masyarakat yang terlayani hanya sekitar 20 sampai 30 persen yang menikmati air bersih, berarti lebih dari 70 persen belum menikmati.
Apalagi, baginya di bulan Desember ini sangat dibutuhkan masyarakat yang mayoritas umat Kristen di Manado.
"Pemkot Manado masih menghadapi masalah kelembagaan dan puji Tuhan ada keseriusan dari dirut PDAM yang akan menindaklanjuti itu.
PDAM sudah menyerahkan masalah ini kepada Kejari Manado lewat hukum yang santun untuk kembali ambil alih air ini," tambahnya.
Ditegaskannya, tinggal menunggu beberapa waktu kedepan.
"Wali kota sudah sampaikan dirut PDAM agar laksanakan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Kemudian dari pengamat ekonomi Sulut, Zefanya sampaikan mengenai air bersih sudah berkali-kali menjadi maslaah dalam pergantian Wali Kota.
"Dari 20 tahun lalu dari Eman hingga Vicky. Wali Kota dan Wakil sekarang saya sampaikan harus dibedah dulu.
Saya apresiasi pada Wali Kota sekarang, yang pertama membuka persoalan ini," ucap Zefanya.
Menurutnya, Wali Kota sekarang sangat berani, dia satu-satunya yang Wali Kota yang bergerak ambil alih ini.
"Diharapkan kedepanya agar masyarakat mendapat pelayanan yang baik," pungkasnya. (fis)
• Usung Visi Toleransi, BKPRMI Minut Dukung Pembangunan DPSP Likupang
• Prakiraan Cuaca BMKG Sulut, Bolaang Mongondow Raya Potensi Hujan Lebat
• Mata Fuji Berkaca-kaca Saat Cerita Soal Gala Sky, Mau Dampingi Hingga Akhir Hayat