Berita Nasional
Masih Kenal Munir Said Thalib? Sang Istri Hari Ini Bertemu Jaksa Agung Muda, Ini yang Ditanyakan
Siapa yang tak kenal dengan sosok Munir Said Thalib, dia adalah aktivis HAM yang meninggal di pesawat pada 7 September 2004 silam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Munir Said Thalib, dia adalah aktivis HAM yang meninggal di pesawat pada 7 September 2004 silam.
Istri aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati, mengatakan akan bertemu dengan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Bidang Tindak Pidana Umum hari ini Kamis (8/12/2021) pukul 14.00 WIB.
Suciwati menjelaskan dalam pertemuan tersebut ia akan menyampaikan terkait perlunya tindak lanjut dari Kejaksaan Agung atas kasus pembunuhan suaminya.
"Jadi kita akan sampaikan bahwa Komnas HAM juga sudah menulis ke presiden bahwa ini harus ada tindak lanjut soal kasus pidananya karena itu tidak berhenti. Harus ada perintah langsung kepada Kapolri dan Kejaksaan Agung," kata Suciwati di kantor Komnas HAM RI Jakarta pada Rabu (8/12/2021).
Sosok Munir Said Thalib, Pejuang HAM yang meninggal di pesawat pada 7 September 2004 silam. (Warta Kota)
Ia mengatakan meskipun hal itu sudah pernah dilakukan oleh Presiden dengan memerintahkan langsung Jaksa Agung terkait dokumen kasus pembunuhan suaminya.
Namun demikian, menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan Kejaksaan Agung terhadap penyelesaian kasus Munir.
"Karena Kejaksaan kan mewakili saya sebagai korban. Harusnya bicara, diskusi, tapi kan ini tidak pernah dilakukan, makanya akhirnya kemarin aku berkali-kali WA-in Jaksa Agung, akhirnya ini ditemui oleh Jampidum. Besok jam 14.00," kata Suciwati.
Sosok Munir Said Thalib
Kematian Munir hingga kini masih belum terungkap dan menjadi tanda tanya besar.
Sosok Munir dikenal sebagai pejuang HAM semasa ia masih hidup.
Lantas bagaimana profil sosok pejuang HAM Indonesia yang tewas diracun di udara itu?
Tepat hari ini, 17 tahun yang lalu, Munir Said Thalib meninggal dunia.
Aktivis hak asasi manusia (HAM) ini terbunuh secara keji dengan menggunakan racun arsenik.
Racun tersebut dicampurkan ke makanannya saat berada dalam sebuah penerbangan menuju Amsterdam, Belanda pada 7 September 2004.
Munir merupakan satu dari sekian orang yang memilih jalan hidup untuk bersuara dan memperjuangkan HAM.
Ia dikenal gigih dalam mengungkap kasus pelanggaran HAM besar di Indonesia.
Tak heran hingga kini jasanya masih dikenang dan keadilan tentang pembunuhannya masih terus diperjuangkan.
Mengutip dari berbagai sumber inilah profil Munir Said Thalib selengkapnya.
Biodata
Munir Said Thalib lahir di Malang, Jawa Timur pada 8 Desember 1965.
Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan Said Thalib dan Jamilah.
Munir diketahui memiliki darah Arab-Indonesia dari orangtuanya.
Perjalanan sebagai aktivis HAM
Munir muda berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (Unibraw) dan terkenal sebagai seorang aktivis kampus.
Berkat ketekunannya, Munir dipilih rekan-rekannya untuk menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Unibraw pada 1998, Koordinator wilayah IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia.
Munir juga merupakan anggota Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir, Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Unibraw, dan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Pengalaman menjadi aktivis pada masa mudanya menghadirkan keseriusan Munir terhadap masalah hukum dan pembelaan terhadap sejumlah kasus.
Dia pernah menjadi seorang Dewan Kontras (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
Kontras merupakan sebuah kelompok yang dibentuk oleh sejumlah LSM seperti LPHAM, Elsam, CPSM, PIPHAM, AJI, dan sebuah organisasi mahasiswa PMII.
Sebagai sebuah komisi yang bekerja memantau persoalan HAM, Kontras banyak mendapat pengaduan dan masukan dari berbagai elemen masyarakat mengenai pelanggaran HAM di berbagai daerah.
Profil Sosok Munir Said Thalib, Pejuang HAM yang meninggal di pesawat pada 7 September 2004 silam. (KONTAN)
Munir pernah terjun menangani berbagai kasus, misalnya menjadi penasihat hukum korban dan keluarga korban penghilangan orang secara paksa terhadap 24 aktivis politik dan mahasiswa di Jakarta pada 1997 hingga 1998.
Dia juga pernah menjadi penasihat hukum keluarga korban tragedi Tanjung Priok 1984.
Selain itu, Munir juga pernah menangani kasus Araujo yang dituduh sebagai pemberontak yang melawan pemerintah Indonesia untuk memerdekakan Timor Timur pada 1992.
Kasus besar lain yang ditangani Munir adalah pembunuhan aktivis buruh Marsinah yang diduga tewas di tangan aparat keamanan pada 1994.
Ketika menjabat Dewan Kontras, namanya melambung sebagai seorang pejuang membela bagi orang-orang hilang yang diculik.
Munir membela aktivis yang hilang karena penculikan yang disebut dilakukan oleh Tim Mawar dari Kopassus TNI AD.
Sikap berani dan sigapnya dalam menentang ketidakadilan oleh beberapa pihak pada masa pemerintahan Orde Baru, membuat Munir tak disukai oleh penguasa.
Dirinya menjadi sasaran dan lingkaran merah dari pihak intelijen karena dianggap berbahaya.
Munir juga sering mendapat banyak ancaman dari beberapa orang.
Namun dirinya tetap tidak gentar terhadap ancaman yang menimpa dirinya tersebut.
Hingga akhirnya Munir tewas akibat diracun di pesawat saat dieinya berangkat ke Amsterdam, Belanda untuk melanjutkan pendidikan.
Ia dinyatakan meninggal empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania pada 7 September 2004.
Setelah 16 tahun kematiannya, kasus kematian Munir masih menyimpan misteri tentang sosok pelakunya.
Beberapa nama telah diproses oleh pihak berwajib, namun banyak pihak yang menilai tidak ada kesungguhan dalam prosesnya.
Hingga kini, jasa Munir sebagai aktivis HAM masih dikenang dan keadilan tentang pembunuhannya masih terus diperjuangkan.
Kehidupan pribadi
Munir memiliki istri bernama Suciwati.
Mereka dikaruniai dua orang anak bernama Alif Allende dan Diva Suukyi.
Sepeninggal Munir, Suciwati bersama kedua anaknya masih gigih menuntut keadilan atas pembunuhan orang yang mereka cintai.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siang Ini, Istri Munir Said Thalib Akan Bertemu Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum