Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rudapaksa

Guru Pesantren Rudapaksa 12 Santriwati hingga Hamil, Ada yang Melahirkan Anak

Dunia semakin edan. Oknum guru pesantren di Bandung harusnya mendidik dan memberikan contoh yang baik kepada para santrinya.

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa
ilustrasi seorang wanita korban rudapaksa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BANDUNG - Dunia semakin edan. Oknum guru pesantren di Bandung harusnya mendidik dan memberikan contoh yang baik kepada para santrinya.

Namun, sebaliknya oknum guru ini memperdaya para santriwati hingga ada yang hamil dan melahirkan anak.

Oknum guru pesantren berinisial HW, kabarnya tega rudapaksa 12 santriwati hingga ada yang melahirkan.

Bahkan, sampai ada santriwati yang melahirkan dua kali akibat aksi bejat guru pesantren di Bandung tersebut.

Dari 12 santriwati tersebut, terdapat delapan orang yang telah melahirkan anak.

Ilustrasi korban rudapaksa
Ilustrasi korban rudapaksa (Shutterstock)

Sementara itu, dua orang lainnya tengah mengandung.

Dikutip dari Kompas.com, Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung, Agus Mudjoko mengatakan, beberapa korban ada yang disetubuhi HW berulang kali.

Belasan santriwati ini disetubuhi HW sejak tahun 2016 hingga tahun 2021.

Tak hanya di yayasan pesantren yang diurus HW, perlakuan bejat itu juga dilakukan terdakwa di apartemen hingga hotel di Kota Bandung.

Akibat kejadian tersebut, para korban mengalami guncangan psikologis.

Terlebih, tindakan rudapaksa itu dilakukan HW saat korban masih berusia 16-17 tahun dan tengah menempuh pendidikan di yayasan tersebut.

Baca juga: Gempa Tadi Pukul 09.23 WIB Kamis 9 Desember 2021, Guncang Jawa Barat, Ini Info BMKG Magnitudonya

Baca juga: KKB Bukan Papua, Menko Polhukam Mahfud MD Singgung Ras-Ras NKRI

Baca juga: BREAKING NEWS, Gubernur Sulut Olly Dondokambey Keluarkan Kebijakan Nataru, Berikut 6 Poin Pentingnya

"Rata-rata korban trauma berat," kata Agus.

Iming-iming Dikuliahkan

Dalam melakukan aksi bejatnya, HW memberikan beragam janji kepada korbannya agar mau memuaskan nafsunya.

Dari yang menjadi polisi hingga akan dikuliahkan.

Iming-iming tersebut tercantum juga dalam surat dakwaan dan diuraikan dalam poin-poin penjelasan korban.

"Terdakwa menjanjikan akan menjadikan korban polisi wanita," ujar jaksa dalam surat dakwaan yang diterima wartawan TribunJabar.id, Rabu (8/12/2021).

Selain menjadi polisi, HW pun menjanjikan kepada korbannya akan menjadi pengurus pesantren jika para korban ingin memenuhi hawa nafsunya tersebut.

"Ia juga menjanjikan akan membiayai kuliah dan mengurus pesantren," ucapnya.

Selain itu, HW pun menjanjikan kepada korban akan dibiayai kuliah.

HW juga mengatakan kepada korban untuk tidak khawatir dan akan bertanggung jawab jika ada yang hamil.

"Terdakwa menjanjikan anak akan dibiayai sampai kuliah" ujarnya.

Ridwan Kamil Angkat Bicara

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Instagram @humas_jabar)

Terkait kejadian rudapaksa yang dilakukan guru pesantren tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara.

Dikutip dari Kompas.com, Ridwan Kamil mengutuk keras aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh HW.

Ia meminta aparat penegak hukum bisa memberi hukuman berat kepada pelaku.

Pria yang akrab disebut Kang Emil itu mengatakan, pelaku sedang menjalani proses hukum dan sekolahnya pun sudah ditutup.

"Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," kata Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (8/12/2021) malam.

Kang Emil memastikan para korban telah mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.

"Anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB Provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya," tuturnya.

Atas kejadian tersebut, Ridwan Kamil meminta institusi pendidikan dan forum pesantren untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini.

Baca juga: Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia, Ini Tema Hari Antikorupsi Sedunia 9 Desember 2021

Baca juga: Potret Kondisi Bripda Randy Sasongko dalam Penjara, Sel Tahanan Tak Dikunci?

Tak hanya itu, ia juga meminta kepada aparat desa dan kelurahan untuk selalu memonitor setiap kegiatan publik di wilayah masing-masing.

"Kepada para orang tua, diminta rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama, sehingga selalu up to date terkait keseharian anak-anaknya," ujar Emil.

(Tribunnews.com/Whiesa) (TribunJabar.id/Fakhri Fadlurrohman) (Kompas.com/Agie Permadi/Dendi Ramdhani)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Guru Pesantren di Bandung Rudapaksa 12 Santriwati: Ada yang Hamil, Iming-iming Dikuliahkan, https://www.tribunnews.com/regional/2021/12/09/guru-pesantren-di-bandung-rudapaksa-12-santriwati-ada-yang-hamil-iming-iming-dikuliahkan?page=all.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved