Digital Activity
Bupati Sam Sachrul Mamonto Beber Rencana Boltim Menatap 2022, Berikut Ulasannya
Sosok yang sudah tidak asing, mengawali karir sebagai seorang jurnalis, Sam beralih menjadi penyelenggara pemilu sebagai Ketua KPU Boltim.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Baru- baru dapat penghargaan pengelolaan dana desa terbaik di Sulut, kami rangking dua.
Pengawasan kami perketat setelah dana keluar kami awasi, biasanya kalau dana sudah keluar tidak diawasi, maka kami perketat pengawasan dana desa ini.
Apa yang prioritas yang akan anda lakukan di 2022?
Kalau bicara skala prioritas, untuk daerah yang baru dimekarkan itu semuanya masih harus diprioritaskan, tapi kami membaginya dalam beberapa zona, pertamakami prioritaskan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
Apa prioritas anda di bidang kesehatan?
Kami membangun Rumah Sakit Pratama agar bisa segera beroperasi, saat ini sudah dalam proses penyelesaian, 2022 harus jalan, walau belum lengkap sekali, Boltim sudah punya rumah sakit sendiri.
Informasinya Boltim kekurangan tenaga dokter spesialis? Apa yang anda akan lakukan mengatasi masalah ini?
Kemarin di pemerintahan lalu ada beberapa dokter spesialis dikontrak, ada spesialis mata, dan spesialis gigi.
Saya tidak tahu masalahnya, tiba-tiba memutuskan kontrak dengan Kabupaten Boltim, tentu ketika RS kami beroperasi, spesialis ini harus ada.
Sudah ada beberapa ahli yang sudah bicarakan dengan kami, lebih jauh bicara kontrak agar ketika RS ini dibuka sudah bisa tugas di sana. Ada 3, kandungan, mata dan internis.
Benarkah insentif dokter spesialis di Boltim tinggi?
Memang bicara insentif tinggi tergantung negosiasi, tapi sebagai Pemda kami meyadari ilmu dokter ahli didapatkan dengan biaya mahal, dan lama dan memang sangat profesional, sangat wajar kemudian kami kontrak tinggi, bahkan lebih tinggi dari TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) Pak Sekda.
Artinya pun kalau mereka tidak dikontrak, alkes di RS yang kami datangkan mahal justru tidak bisa digunakan karena tidak ada dokter spesialis.
Misalnya operasi, kami mendapatkan mesin operasi untuk bedah, kemudian tenaga tidak ada maka mubasir.
Jadi satu paket, alkes-nya dan tenaganya, untuk menjamin kesehatan masyarakat Bolaang Mongondow Timur. Itu kuncinya pemerintah daerah.