Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doa Bacaan

Jika Terjadi Hujan Lebat dan Petir Sebaiknya Anda Baca Doa ini, Semoga Dilindungi dan Dapat Berkah

Memohon perlindungan kepada Allah SWT baik pagi, siang maupun malam. Baik hujan maupun cerah.

Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Handhika Dawangi
Bacaan doa saat hujan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat ini hujan terus melanda Indonesia.

Berikut kumpulan doa saat hujan. 

Bacaan doa saat turun hujan, doa ketika hujan lebat

Doa setelah hujan dan doa saat terjadi petir.

Selalu berdoa setiap saat. 

Memohon perlindungan kepada Allah SWT baik pagi, siang maupun malam.

Baik hujan maupun cerah.

Inilah waktu yang baik untuk berdoa, yaitu saat turun hujan.

Saat turun hujan menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa.

Inilah doa saat hujan turun lengkap dengan artinya dalam bahasa Indonesia.

Amalkan doa ini saat hujan.
Amalkan doa ini saat hujan. (Kolase Tribun Manado/Handhika Dawangi)

Doa Ketika Turun Hujan:

Allahumma shoyyiban nafi’an

Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan,

”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)

Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)

Turun Hujan Waktu Mustajab untuk Berdo’a

Melansir dari Rumaysho.com, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078).

Doa Ketika Hujan Lebat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma haawalaina wa laa alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1014)

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)

ilustrasi berkendara sepeda motor saat hujan .
ilustrasi berkendara sepeda motor saat hujan . (Istimewa Via TribunSumsel.com)

Doa Setelah Turun Hujan:

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya.

Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan,

”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan

‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).

Doa Ketika Terjadi Petir

Terdapat beberapa versi doa saat petir datang, seperti dikutip dari islami.co dan nu.or.id:

Dalam doa ini, berisikan agar terhindar dari berbagai siksaan berupa Bencana seperti banjir, longsong ataupun tersambar petir.

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ

"Allaahumma laa taQtulnaa bighodhobika walaa tuhliknaa bi'adzaabika wa'aafinaa Qoblaa dzaalika"

(Wahai allah, janganlah engkau bunuh kami dengan sebab kemurkaanmu dan janganlah engkau binasakan kami dengan siksamu dan selamatkanlah kami sebelumnya)

Versi lainnya didapat dari Abdullah bin Az-Zubair.

Apabila Abdullah bin Az-Zubair mendengar petir, dia menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

"Subhaanalladzi yusabbihur ra’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi"

(Maha Suci Allah yang halilintar bertasbih dengan memujiNya, begitu juga para malaikat, karena takut kepadaNya)

Kemudian beliau mengatakan,

إِنَّ هَذَا لَوَعِيْدٌ شَدِيْدٌ لِأَهْلِ الأَرْضِ

”Inilah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri”. (Disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 723. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ

”Subhanalladzi sabbahat lahu” (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya). Lalu beliau mengatakan, ”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.” (Disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 722. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Namun, tak ada doa yang benar-benar bersumber dari Nabi Muhammad SAW.

Doa saat mendengar petir hanya bersumber dari para sahabat.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mencontohkan berdoa saat hujan lebat turun

Nabi Muhammad langsung memanjatkan doa saat hujan deras.

Doanya cukup sederhana dan bisa langsung kamu praktikkan.

Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” (Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)”. (HR. Bukhari no. 1032)

Doa tersebut bisa dilakukan saat hujan mulai turun.

Ada juga doa yang dipanjatkan saat hujan deras mulai melanda.

Doa ini menjaga kita dari bencana yang datang saat hujan deras tiba.

Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa supaya hujan turun.

Saat doanya dikabulkan, hujan turun dengan derasnya.

Nabi Muhammad SAW pun kembali memanjatkan doa

Kali ini doanya untuk menjaga supaya hujan tak menjadi penyebab sebuah bencana dan cuaca menjadi cerah

Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari nomor 1014, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa:

Arab : اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin : Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: (Ya Allah.. turunkanlah hujan di sekitar kami, namun jangan untuk menghancurkan dan merusak kami.

Ya Allah.. turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.) (HR. Bukhari – Bukhory 1/224, Muslim 2/614).

berita doa

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bacaan Doa Ketika Mendengar Suara Petir saat Hujan Sesuai Hadits, Agar Tak Berubah Jadi Bencana, https://jatim.tribunnews.com/2020/01/23/bacaan-doa-ketika-mendengar-suara-petir-saat-hujan-sesuai-hadits-agar-tak-berubah-jadi-bencana?page=all&_ga=2.105752262.438855683.1636322320-1685598270.1633330442.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved