Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Anies Baswedan Tak Hadir di Reuni 212, Main Cantik Demi Pilpres 2024, Pengamat: Mulai Jaga Jarak

Orang nomor satu di ibu kota yang hasil surveinya cukup bagus sebagai salah satu kandidat Capres 2024, tentu sangat berhitung.

Editor: Rhendi Umar
Warta Korta/Kontan.co.id
Anies Baswedan Sindir Pejabat Publik yang Antikritik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tindakan Gubernur DKI Anies Baswedan saat ini sangat politis.

Hal tersebut dijelaskan oleh Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.

Hampir semua bidang yang dikerjakan, kini Anies mempertimbangkannya dari aspek politik.

Orang nomor satu di ibu kota yang hasil surveinya cukup bagus sebagai salah satu kandidat Capres 2024, tentu sangat berhitung.

Gubernur DKI Jakarta <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/anies-baswedan' title='Anies Baswedan'>Anies Baswedan</a> mengangkat jempol saat ditanya soal Formula E di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/11/2021).(Tangkapan video tribunnews.com)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengangkat jempol saat ditanya soal Formula E di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/11/2021)

Jika kebijakan atau tindakannya itu tak menguntungkan dari aspek pencitraan, maka Anies akan mundur alias tak mau ikut campur.

Ini bisa dilihat dari ajang Formula E yang mendapat penolakan dari Fraksi PDIP dan PSI di DPRD DKI, namun untuk memuluskan Anies merangkul kader Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Terbaru, pada kegiatan Reuni 212, Anies ‘tak terlihat’ peran sertanya.

Bahkan, kalau pun mendapat undangan, Anies belum tentu mau hadir.

Gelagat itu tercium oleh Ujang Komarudin. Menurutnya, Anies mulai menjaga jarak dengan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212).

"Anies terlihat mulai menjaga jarak demi kepentingan Pilpres 2024. Jangankan hadir, bahkan tahun ini izin acaranya (reuni 212) saja tidak dikasih," ujarnya, Kamis (2/12/2021).Namun, Ujang menganggap wajar jika Anies mulai menjaga jarak dengan kelompok PA 212.

Karena hal itu semata-mata sebagai langkah politik demi kepentingan agenda Pemilu 2024.

Ujang menilai jika Anies ingin menjajal Pilpres maka harus didukung semua kalangan.

Tidak melulu dengan salah satu kelompok.

Anies boleh diuntungkan dari gerakan kelompok tersebut saat Pilkada DKI 2017, tapi lanskap politik nasional akan sangat berbeda.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved